Menpar Tawarkan Konsep One Destination ke Negara Pasifik, Apa Itu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menpar Tawarkan Konsep One Destination ke Negara Pasifik, Apa Itu?

Raras Prawitaningrum - detikTravel
Sabtu, 13 Jul 2019 18:03 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya membuat tawaran untuk 19 negara Pasifik, termasuk Australia dan New Zealand. Adapun yang ditawarkan adalah konsep Pacific One Destination yang mengkolaborasi kawasan tersebut sebagai satu destinasi wisata.

Hal ini berkat diselenggarakannya forum Pacific Exposition 2019 yang digelar di Auckland, New Zealand pada 11-14 Juli 2019.

Pada kesempatan tersebut, Arief memberikan contoh ASEAN yang awal mulanya memiliki Ministrial Meeting setiap tahun, yakni ASEAN Tourism Forum yang berpindah-pindah dari satu negara ke negara yang lain. "Dari forum itu lahirnya ASEAN Single Destination," kata Arief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan kolaborasi dalam satu kawasan sangatlah penting. Di belahan dunia lain, lanjut Arief, juga melakukannya berkolaborasi hingga membuat paket wisata untuk beberapa destinasi di beberapa negara. Misalnya Uni Eropa dengan single visa.

"Maka ASEAN juga melakukannya dan sukses mengembangkan paket produk destinasi bersama, promosi bersama, baik B to B, maupun G to G, antarnegara Asia Tenggara, termasuk sampai membangun SDM standar ASEAN," jelasnya.


Arief juga telah mengembangkan Hot Deals dan menjadikan Singapore Tourism Hub. "Dan program ini juga sukses sehingga Kepri-Batam-Bintan sekarang makin besar," ungkapnya.

Melalui Rencana Strategis Pariwisata ASEAN untuk 2016-2025, ASEAN ingin membangun tujuan wisata berkualitas yang menawarkan pengalaman ASEAN yang unik, beragam, dan berkomitmen. Hal tersebut dilakukan untuk membangun pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan, inklusif, dan seimbang. Sehingga bisa berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat ASEAN.

Arief menjelaskan ada dua strategi yang bisa dilakukan. Pertama, meningkatkan daya saing ASEAN sebagai tujuan wisata tunggal. Artinya, negara-negara akan berkolaborasi dalam upaya seperti mengintensifkan promosi dan pemasaran, diversifikasi produk pariwisata, menarik investasi pariwisata, serta meningkatkan kualitas SDM pariwisata, standar fasilitas pariwisata, dan pelayanannya.

Kedua, memastikan pengembangan pariwisata ASEAN berkelanjutan dan inklusif. Caranya adalah dengan memastikan keselamatan dan keamanan, memprioritaskan perlindungan dan pengelolaan situs warisan, meningkatkan upaya terhadap pelestarian lingkungan dan perubahan iklim, serta meningkatkan partisipasi masyarakat lokal, sektor swasta dan sektor publik dalam pembangunan.

Program Pariwisata Berkelanjutan Tunggal di ASEAN terbukti efektif mengembangkan pariwisata di kawasan ini. "Pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman ASEAN adalah bahwa kita harus berkolaborasi untuk menjadi tujuan wisata yang besar dan kuat," papar Arief.

Menurutnya brand One Pacific Destination sangat penting sebagai brand holistik yang mencerminkan esensi keaslian wilayah tersebut dan mewakili nilai umum yang dirasakan oleh para pelancong di kawasan Pasifik. Selain itu mempromosikan merek One Pacific Destination yang kuat dapat menjadi solusi untuk membentuk masa depan pariwisata berkelanjutan untuk Pasifik.

"Dalam upaya bersama kita untuk mencapai tujuan menjadikan Pasifik sebagai single destination, semua negara di kawasan Pasifik perlu bekerja dan saling mendukung. Saya berharap tindak lanjut dari forum ini akan segera dilakukan, membangun strategi dan upaya untuk mewujudkan cita-cita kita bersama," lanjutnya.

"Saya optimis acara Pacific Exposition ini akan menjadi terobosan baru bagi niat kita untuk semakin giat bekerja sama di sektor pariwisata. Kerja sama antar negara-negara Pasifik akan mencerminkan kerja sama internasional yang konstruktif di kawasan ini, yang membantu kita mencapai tujuan untuk mempromosikan industri pariwisata," imbuh dia.


Arief turut mengungkapkan jika pariwisata Pasifik meningkat, maka akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam dekade mendatang. Pariwisata akan menjadi salah satu bidang kerja sama terpenting di negara-negara Pasifik serta akan dianggap sebagai pendorong sosial-ekonomi utama untuk pertumbuhan dan pembangunan.

"Apalagi DNA-nya Pacifik sebenarnya adalah pariwisata. Karena itu, forum ini bermanfaat untuk menghasilkan hasil substansial dan keuntungan nyata yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi One Pacific Destination," pungkasnya.

Acara diawali dengan penyambutan ala tradisi Maori Pōwhiri, termasuk lagu Pacific oleh penyanyi Atolomake Helu. Lalu dilanjutkan dengan sambutan Dubes Tantowi Yahya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, dan Menteri Luar Negeri New Zealand Winston Peters.

Turut hadir dalam acara ini Menteri BUMN Rini Sumarno, Perdana Menteri Cook Islands Henry Puna, Perdana Menteri Niue, Menteri Luar Negeri Tuvalu, dan Menteri Luar Negeri Papua New Guinea Hon Soroi Eoe.


(prf/ega)

Hide Ads