Sekitar 150 orang alumni Sekolah Menengah Atas Unggulan CT Arsa Foundation (SMA-U CTAF), dari Deli Serdang, Sumatera Utara, menikmati taman rekreasi indoor terbaru di Indonesia ini. Bertempat di Trans Park Cibubur, Jl Alternatif Cibubur, Depok, para alumni sekolah unggulan ini berkunjung Jumat (26/7/2019).
Kunjungan mereka didampingi oleh Pendiri Yayasan CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung. Para remaja ini antusias menikmati rekreasi di Trans Studio Cibubur Theme Park.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa takut, para alumni SMA-U CTAF, naik ke panggung mencoba aksi adrenalin bersama para stunt man. Mereka dilompati stunt man, dilompati motor, dan diboncengi motor freestyler. Sehabis itu, barulah pertunjukan aksi dimulai.
![]() |
Duarrr! Suara-suara ledakan dan aksi jumpalitan para aktor dengan cerita polisi menangkap penjahat ini, mendapat tepuk tangan meriah. Pertunjukan usai, mereka pun mencoba aneka wahana yang ada di Trans Studio Cibubur Theme Park.
Menurut Anita Tanjung, sepanjang 14 tahun kiprah CT Arsa Foundation sudah ada 7 angkatan alumni SMA Unggulan CT Arsa. Mereka adalah anak-anak berprestasi dari keluarga pra sejahtera di berbagai daerah.
Tamasya ke Trans Studio Cibubur Theme Park ini menjadi momen reuni dan mempererat silaturahmi. 95 Persen dari para alumni ini tersebar di 16 perguruan tinggi negeri seperti UI, ITB, UGM dan kuliah di luar negeri.
"Hari ini kita ajak ke (Trans Studio) Cibubur. Selain bermain, mereka juga bisa belajar di sini untuk melihat bahwa pintar saja belum cukup, tapi juga harus kreatif, inovatif dan enterpreneurial," ujar Anita.
Trans Studio Cibubur Theme Park memiliki 15 wahana dan pertunjukan seru. Di sinilah tempat para pekerja kreatif menghibur wisatawan dalam sebuah kawasan terpadu.
"Di sini mereka tidak cuma bersenang-senang, tapi juga belajar. CT Arsa Foundation punya misi memutus mata rantai kemiskinan lewat pendidikan dan kesehatan," kata Anita.
(fay/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan