Malindo Air rencananya akan membuka rute penerbangan Sydney-Denpasar. Inaugural flight rute ini akan dilakukan pada 15 Agustus mendatang. Rute baru yang dihadirkan Malindo, dipastikan membuat jumlah wisatawan ke Bali akan bertambah.
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Adella Raung, Malindo akan melayani daily flight atau terbang setiap hari dengan rute Sydney-Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melayani rute Sydney-Denpasar, Malindo akan menggunakan pesawat jenis Boeing 737-900 ER dengan konfigurasi 12 kursi kelas bisnis dan ditambah 168 kursi kelas ekonomi. Malindo juga berencana akan memberikan tambahan 23.472 penumpang (full capacity) hingga akhir 2019.
Penerbangan dari Sydney menuju Denpasar akan dilayani dengan nomor penerbangan OD172. Pesawat ini akan berangkat dari Sydney pukul 12.00 waktu setempat dan akan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar sekitar pukul 16.50 WITA.
Sementara penerbangan dari Denpasar menuju Sydney akan dilayani dengan nomor penerbangan OD171. Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, pesawat akan berangkat pukul 22.35 WITA dan dijadwalkan tiba di Sydney sekitar pukul 06.40 waktu setempat.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, dibukanya rute baru ini merupakan wujud kerja sama antara Kemenpar dengan Malindo Air.
"Tahun ini merupakan tahun kedua Kemenpar melakukan kerja sama dengan Malindo Air. Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk joint promotion. Kegiatan inaugural flight ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan joint promotion tersebut," papar Rizki.
Tak bisa dipungkiri, Bali masih menjadi magnet utama untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari data BPS yang dirilis 1 Maret 2019. Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata pada awal tahun 2019 tercatat mencapai 456.218 kunjungan. Wisman yang datang melalui bandara sebanyak 452.405 kunjungan sedangkan yang melalui pelabuhan laut sebesar 3.813 kunjungan.
Jumlah 456.218 kunjungan ini meningkat sebesar 27,41% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2018 (y on y). Adapun berdasarkan asal negara, wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada bulan Januari 2019 yaitu wisman dari Tiongkok (24,94%), Australia (20,94%), India (6,30 %), Amerika Serikat (3,85%) dan Rusia (3,59%).
Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, aksesibilitas memiliki peran penting untuk meningkatkan kunjungan ke sebuah destinasi.
"Kuncinya adalah 3A, aksesibilitas, atraksi, amenitas. Kemudahan mencapai destinasi akan membuat wisatawan lebih banyak datang. Bali memiliki itu. Pulau Dewata memiliki akses udara dan laut yang mumpuni. Dan ini mempermudah wisatawan yang ingin berlibur kesana," papar Menteri Pariwisata terbaik di ASEAN itu.
Untuk atraksi dan amenitas, Menpar tidak meragukan Bali. Pulau Dewata memiliki atraksi nature, culture, dan manmade yang luar biasa yang selalu membuat wisatawan ingin hadir kembali. Begitu pun dengan amenitas, hotel mewah sampai homestay tersedia di sana.
(ega/ega)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol