Kemarin, Selasa (23/9), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan Kampung Garam di Kebumen, Jawa Tengah. Selain menjadi sentra produksi garam, kampung tersebut juga sekaligus menjadi objek wisata baru.
Tak hanya jadi destinasi wisata, sepanjang pantai di pesisir selatan Kebumen juga merupakan sentra penghasil garam. Karena memiliki kualitas garam yang bagus, secara resmi Kementrian Kelautan dan Perikanan RI meresmikan daerah di tepi pantai selatan itu sebagai Kampung Garam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Selain menjadi sentra produksi garam, kampung tersebut juga sekaligus menjadi objek wisata baru. Diharapkan, kampung wisata itu dapat terus berkembang dan menarik wisatawan untuk berkunjung.
Tempat untuk memproduksi garam sengaja dibuat dengan bentuk tunel bukan kolam terbuka. Selain bisa menghasilkan garam yang lebih bagus, tunel-tunel yang disusun rapi juga akan menjadi spot foto yang instagramable.
"Kenapa harus tunel bukan kolam besar, karena kalau tunel tidak terpengaruh cuaca dan garam yang dihasilkan bersih. Ini juga jadi kampung wisata yang menarik dengan adanya tunel-tunel itu," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Ir. Syarif Wijaya, Ph. D Frina di sela-sela peluncuran Kampung Garam.
![]() |
Untuk memikat wisatawan, diharapkan warga setempat dan Pemkab bisa bekerjasama dalam mengembangkan potensi yang ada. Objek wisata baru ini, juga bisa menjadi salah satu destinasi andalan karena letaknya tidak terlalu jauh dari Yogyakarta International Airport (YIA).
"Nanti dibikin gapura yang bagus sebagai pintu masuk, ada Tourist Information Center, ada mobil odong-odong untuk keliling melihat sekitar kampung, lihat kebun pepaya, kemudian lihat pengolahan garam dan lain-lain. Apalagi dekat dengan bandara (YIA) bisa kita jual, nanti bisa dibikin paket wisata. Kita kembangkan semua ini," lanjutnya.
Tak hanya melihat pengelolaan garam, pengunjung juga bisa berfoto dengan latar belakang tunel-tunel garam yang instagramable serta spot foto lain yang ada. Untuk melepas lelah, pengunjung bisa memanjakan kaki dengan merendamnya di kolam air garam.
![]() |
Jika ingin merasakan sensasi lain, terapi gigitan ikan Nilam Tulmen bisa menjadi pilihan lain untuk membuat tubuh lebih rileks dan melancarkan peredaran darah.
Salah satu pengunjung, Puji Lesatari (32) sengaja datang bersama teman-temannya untuk menikmati suasana di Kampung Garam itu. Meski baru pertama ke tempat itu, Puji merasa kagum dan tak henti-hentinya menjepretkan kamera ponselnya.
"Ini kan masih baru, jadi baru pertama ke sini. Tempatnya bagus, bisa lihat proses pembuatan garam sekaligus foto-foto," ucap Puji.
![]() |
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!