GBK Bukan Sekadar Tempat Lari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

GBK Bukan Sekadar Tempat Lari

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 27 Sep 2019 21:15 WIB
Foto: Lintao Zhang/Getty Images
Jakarta - Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) saat pagi dan sore selalu ramai oleh orang yang berolahraga lari. Sejatinya, kawasan GBK bukan sekadar tempat lari saja.

Sekalipun sedang tidak ada event olahraga besar, GBK tetap senantiasa ramai secara khusus pagi dan sore hari. Beragam aktivitas dapat ditemui di sana, khususnya olahraga lari.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun perlu kamu ketahui, Gelora Bung Karno tidak hanya sekedar gelanggang olahraga dengan ragam fasilitas olahraga di dalamnya. Ada pula yang kaya unsur heritage-nya.

"Terdapat dua bangunan utama yang kaya akan nilai heritagenya, yaitu Stadion Utama dan Istora. Di Rusia, Stadion Utama memiliki kembarannya, namanya Stadion Luzhniki," ungkap Winarto kepada detikcom, Jumat (27/9/2019).

 Stadion Utama GBK dari Ketinggian (Muhammad Abdurrosyid) Stadion Utama GBK dari Ketinggian (Muhammad Abdurrosyid)

Sejarahnya, Gelora Bung Karno pertama kali dibangun pada tahun 1960 yang dimulai dengan pembebasan tanah di tahun 1958. Dan pada tahun 1962 stadion sudah bisa digunakan untuk melaksanakan Asean Games yang ke-4.

Selain Stadion Utama, Istora juga dibangun untuk menyambut Asean Games yang ke-4. Bentuk bangunan Stadion Utama dari awal pembangunan masih dipertahankan walaupun sudah ada renovasi.

Begitu juga dengan Istora yang akhirnya ditempeli dengan bangunan tambahan karena kebutuhan. Namun Istora kembali direnovasi dan mengembalikannya ke bentuk awal untuk mengembalikan nilai heritagenya.

"Dulu Istora sempat direnovasi dengan menambahkan bangunan tambahan terkait kebutuhan. Namun kita akhirnya memutuskan untuk melepaskan bangunan tambahan itu dan mengembalikan ke bentuk awalnya. Dan bangunan tambahan tersebut kami ke pinggirkan," ujar Winarto.

 Istora Senayan Istora Senayan Foto: dok. detikcom.

Winarto pun menjelaskan bahwa mereka berusaha mempertahankan bentuk bangunan asli. Karena bangunan di kawasan Gelora Bung Karno tak hanya sekedar tempat olahraga namun juga bersejarah.

"Kita masih mempertahankan original dan bentuk asli dari bangunan Stadion Utama dan Istora. Karena ini adalah bangunan bersejarah bagi bangsa Indonesia, terutama bagi bidang olahraga. Bayangkan saja, kita sudah dua kali menjadi tuan rumah untuk Asean Games, pertama tahun 1962 dan 2018," tambahnya.

Setelah dibangun pertama kalinya, dua bangunan utama di GBK ini pun semakin berkembang dengan diadakannya beragam event. Seperti bulu tangkis, sepakbola, konser besar, acara politik, agama, seni dan banyak lainnya.

"Khususnya Istora menjadi bangunan spesial bagi banyak para atlet bulu tangkis. Mereka merasa terhormat bisa bermain di Istora karena nilai sakral dan sejarahnya tadi," ungkap Winarto.

Selain tempat olahraga dan ragam event di Jakarta, GBK juga punya ruang hijau yang disebut Hutan Kota. Kawasan seluas 4,5 hektar ini sedang direnovasi untuk menjadi kawasan wisata di Jakarta.

"Di GBK juga ada Hutan Kota yang sekarang sedang direnovasi. Targetnya nanti akan kita buka di Desember 2019. Kawasan ini akan menjadi salah satu tempat nongkrong, bersantai bersama keluarga, wisata kuliner nusantara lengkap dengan culture perfomance-nya," tutupnya.





(sym/krs)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Hutan Kota Cantik
Hutan Kota Cantik
18 Konten
Yuk kita jalan-jalan di hutan kota yang cantik di Jakarta dan sekitarnya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads