Dalam catatan detikcom, Museum Santet ini aslinya bernama Museum Kesehatan. Lokasinya berada di Jalan Indrapura 17, Surabaya. Isi museumnya bisa bikin bulu kuduk kamu merinding!
Mengapa lantas disebut Museum Santet?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Melihat Pocong Sampai Kuntilanak di Malaysia
Tiket masuk museum ini cukup murah, Rp 1.500 saja. Museum Santet terdiri dari tiga sasana yakni kesehatan sejarah, kesehatan iptek dan kesehatan tradisional.
Tiga bagian tersebut menjelaskan seputar dunia medis di Indonesia. Bagaimana pengobatan terus berkembang seiring perkembangan zaman, jenis-jenis penyakit di Indonesia dan sebagainya.
Tentu yang paling menarik, adalah sasana kesehatan tradisional.
(Halaman selanjutnya, koleksi santet)
Santet
Foto: (Dhian Zhafarina Cahyo Asmoro/d'Traveler)
|
Pada salah satu sudut ruangan ditampilkan dua foto rontgen pasien yang terkena santet. Pada foto rontgen orang dewasa terlihat gotri dan paku di dalam ususnya. Sementara pada foto rontgen bayi terlihat ada jarum di dalam usus dan di dalam rongga perut (abdomen).
Di bawah koleksi tersebut, terdapat berbagai benda di dalam etalase yang berhubungan dengan santet. Seperti misalnya paku yang dikeluarkan bersama muntahan, tanah kuburan untuk menyantet, telur untuk mendiagnosa suatu penyakit, peralatan santet, senjata penangkal santet, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Percaya Nggak Percaya, Ini Jalan Kematian yang Banyak Hantu
Bahkan di dinding ruangan tertempel plakat tentang cara bagaimana santet dilakukan. Pada plakat itu diterangkan bagaimana sebuah paku bisa berpindah ke orang lain melalui santet. Dalam hal ini yang dijadikan media adalah ayam.
Setelah disiapkan peralatannya, sang dukun kemudian melakukan ritual mengirim paku ke sebuah ayam jago yang diletakkan di situ. Setelah proses ritual selesai, ayam jago pun disembelih. Benar saja, terlihat beberapa jarum menancap di organ hati dan jantung ayam.
Tak dipungkiri, santet merupakan hal gaib yang sulit dijelaskan oleh dunia medis di Indonesia. Bagaimana pendapat kamu?
(Halaman selanjutnya, koleksi jailangkung)
Jailangkung
Foto: (Imam Wahyudiyanta/detikcom)
|
Ada juga air yang digunakan untuk media santet, air dari paranormal, air dari paranormal Ki Kusumo, air tumbal kambing berkepala hitam. Ada juga berbagai benda sebagai penolak bala seperti gelang rumput, rajah kulit kambing dan kertas, kalung nama untuk bayi, bulu landak, sendok perak, tapal kuda.
Salah satu koleksi Museum Kesehatan yang juga populer adalah Jelangkung dan Nini Towok. Dua boneka tradisional itu di letakkan di sebuah etalase yang menempel di dinding ruangan. Berlatar belakang merah, dua boneka untuk memanggil arwah itu cukup menyeramkan dan membuat bergidik bagi yang melihatnya. Suasana ruangan yang temaram, sepi, dan berhawa dingin juga menjadi sensasi sendiri menikmati kemisteriusan Museum Santet ini.
Bagaimana, tertarik datang ke sini?
Halaman 2 dari 3
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol