Tempat Keramat & Benteng Pertahanan Leluhur di Pulau Menangis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Tempat Keramat & Benteng Pertahanan Leluhur di Pulau Menangis

Bonauli - detikTravel
Kamis, 03 Okt 2019 19:10 WIB
Tanjung Wora (Muhammad Ridho)
Miangas - Pulau utara Indonesia punya banyak cerita. Sebagai tanah adat, Miangas dipertahankan dengan darah dan air mata. Ini mengapa tanahnya disebut keramat.

Cerita perjuangan leluhur memang harus diterukan ke tiap generasi. Begitu pula Miangas, pulau kecil di ujung utara Indonesia. detikcom bersama Bank BRI melakukan ekspedisi selama seminggu tentang kehidupan di pulau ini.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa perjuangan, seluruh penduduk Miangas ikut andil dalam melawan penjajah, khususnya Filipina. Untuk memata-matai musuh, leluhur Miangas membuat benteng pertahanan pertama di Tanjung Wora.

Ya, pulau karang mungil ini pernah jadi tempat Presiden Jokowi cuci muka. Di Tanjung inilah, para leluhur membuat benteng.

Tempat Keramat dan Benteng Pertahanan Leluhur Pulau MenangisFoto: (Bonauli/detikcom)

Batu-batu karang dikumpulkan di sekeliling tanjung. Leluhur yang mengintai, naik ke bukit tertinggi di Tanjung Wora.

"Jika dilihat ada musuh yang mendekat ke Wora, leluhur akan langsung menggulingkan batu dari atas bukit supaya mereka mati," ujar Ismael Essing sebagai Ketua adat Mangkubumi 2 Miangas.




Benar saja, untuk bisa menginjakkan kaki di Tanjung Wora butuh usaha. Pulau ini harus didaki dengan sangat hati-hati. Bekas batu-batu bersusun masih ada dan menjadi tanda peninggalan leluhur.

Di bagian tengah pulau hanya terdapat pohon kelapa saja. Sedangkan di ujung pulau yang menghadap lautan dibangun sebuah salib.

Tempat Keramat dan Benteng Pertahanan Leluhur Pulau MenangisFoto: (Bonauli/detikcom)


"Ini salib kasih yang jadi penanda bahwa mayoritas penduduk Miangas beragama kristen," ujar Mama Femi, salah satu warga Miangas.

Bukan cuma benteng pertahanan, Tanjung Wora juga jadi pemakaman. Di pulau ini banyak ditemukan tulang-tulang leluhur maupun penjajah dari masa penjajahan.

Ini mengapa, wisatawan tak boleh sembarang masuk ke Tanjung Wora. Kalau mau ke sini, wisatawan mesti izin pada ketua adat.

"Kalau mau ke Wora bisa izin ke Mangkubumi atau pergi dengan warga setempat. Yang penting ada izin dari penduduk," ungkap Ismael.

Tempat Keramat dan Benteng Pertahanan Leluhur Pulau MenangisFoto: (Bonauli/detikcom)


Hal ini bukan berlaku di tempat-tempat tertentu, seperti Tanjung Wora, Pantai Mera, Batu Mura dan Tempat meriam keramat. Karena tempat-tempat ini menjadi tempat perjuangan peninggalan leluhur.

"Miangas ini masih tanah adat, pulau keramat. Jadi kalau mau ke mana-mana harus ada izin," tutur Ismael.

Traveler yang berkunjung ke sini tak perlu takut. Meski tanah adat dan keramat, tapi kalau kamu punya niat yang baik semua perjalanan akan lancar. Yang paling penting, minta petunjuk penduduk sebelum berkunjung ke suatu tempat.

Pemandangan dari bukit salibPemandangan dari bukit salib Foto: (Bonauli/detikcom)


detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!


(bnl/bnl)

Hide Ads