Sewakan Rumah di AirBnb, Pulang-pulang Jadi Tempat Pelacuran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sewakan Rumah di AirBnb, Pulang-pulang Jadi Tempat Pelacuran

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 03 Okt 2019 19:30 WIB
Ilustrasi (iStock)
Dunedin - Alangkah kagetnya seorang pemilik rumah di Selandia Baru saat mendapati rumah yang disewakannya di AirBnb berubah jadi tempat pelacuran. Bagaimana ceritanya?

Seorang warga di Kota Dunedin, Selandia Baru yang tidak disebutkan identitasnya, kaget bukan kepalang begitu pulang ke rumah sehabis liburan. Rumah pribadi yang disewakannya di situs AirBnb ternyata telah diubah jadi tempat pelacuran oleh si penyewa.

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (3/10/2019), hal tersebut diketahui dari kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan di rumah tersebut, termasuk kesaksian beberapa tetangga rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Amsterdam Punya Bioskop Porno 5 Dimensi Pertama di Dunia

Salah satunya yang memberikan kesaksian adalah Nicholas Davison yang tinggal di belakang rumah tersebut. Nicholas curiga setelah melihat ada banyak lingerie yang dijemur di rumah tersebut dan juga banyak handuk basah. Jumlahnya bisa lebih dari 10 buah.

Karena curiga, Nicholas pun mencari di situs prostitusi online Selandia Baru, dan menemukan ada satu tempat di dalam situs tersebut yang karpet dan bentuk tangganya mirip dengan rumah itu.

 Ilustrasi (iStock) Ilustrasi (iStock)


Nicholas pun iseng mengontak nomor yang tertera di situs itu dan mendapati bahwa alamat rumah yang tercantum, sama dengan alamat rumah tersebut. Setelah mengetahui fakta itu, Nicholas pun pindah dari lingkungan tersebut.

Sang pemilik rumah juga mendapati rumahnya berbau menjijikkan seperti parfum cewek murah. Sebanyak 50 rol tisu toilet juga dilaporkan hilang di dalam rumah. Sistem pemanas air di rumah tersebut juga dilaporkan rusak.

BACA JUGA: Red Light District Mau Dirombak, Ini Kata Pekerja Seksnya

Sang pemilik rumah menyebut ada 2 orang WN China yang menyewa rumah tersebut selama mereka pergi liburan di bulan Juli dan Agustus. Tapi Nicholas meyakini, bahwa rumah tersebut jadi tempat pelacuran lebih dari 2 bulan.

Pihak kepolisian Dunedin mengaku sudah menerima laporan terkait kasus tersebut. Tapi mereka tidak bisa bertindak apa-apa karena tidak ditemukan bukti tindakan kriminal di rumah tersebut.

Juru Bicara Airbnb menyebut peristiwa itu sebagai kejadian yang tidak menyenangkan, tapi mereka siap untuk memberikan dukungan apapun jika diminta oleh sang pemilik rumah.





(wsw/krs)

Hide Ads