Posisi Menparekraf resmi diemban oleh Wishnutama hingga 2024. Jokowi secara khusus juga sudah meminta Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR untuk membantu sektor pariwisata, khususnya terkait akses dan infrastruktur di daerah. Lalu bagaimana harapan daerah kepada 'Trisula' ini?
"Kami di daerah mengharapkan lebih banyak lagi dukungan Pemerintah Pusat untuk kemajuan Pariwisata Daerah. Kami menunggu gebrakan, kreatifitas dan innovsai Menparekraf baru yang reputasinya dan performance-nya sudah tidak asing lagi," ujar Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Sumatera Barat, Hendri Agung, Rabu (23/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jabatan sudah diterima, tantangan baru ada di depan mata. Sudah tak asing lagi, naik turunya pariwisata berkaitan erat dengan harga angkutan masal. Menjadi daerah kepualauan, daerah-daerah seperti Sumbar sangat bergantung pada pesawat.
"Salah satu tantangan atau kendala adalah merosotnya angka kunjungan wisatawan ke Sumbar, khususnya wisnus. Ini terjadi karena adanya kenaiakan harga tiket pesawat. Apakah harga tiket pesaculture shock around the worldwat bisa diturunkan?" ungkap Hendri.
Hendri menambahkan bahwa wisnus yang biasanya ke Sumber 4 kali sebulan turun karena harus saving lebih lama. Apalagi harga pesawat ke Sumbar tak pernah melewati angka Rp 800.000.
Selain masalah tiket pesawat, Sumbar juga berharap Pemerintah Pusat untuk membantu kegiatan-kegiatan daerah.
"Pengembangan Pariwisata Sumbar harus berorientasi kepada peningkatan ekonomi masyarakat serta mempertahankan nilai agama, adat dan budaya sekaligus memacu kemajuan pariwisata," tambah Hendri.
Stakeholder pariwisata diharapkan sejalan dengan masyarakat. Sehinga akan lahir pariwisata yang aman dan nyaman bagi pengunjung baik wisman dan domestik. Apalagi, daerah Sumbar tekenal dengan masyarakatnya yang religius dan islami.
Tak mau muluk-muluk, Sumbar ingin Pemerintah Pusat memberikan daerah banyak kesempatan pameran dan tampil di diberbagai ajang. Itu karena Sumbar sendiri sangat terbatas dalam biaya promosi.
Kabinet periode 2019-2014 ini juga membawa kejutan dengan Kemenpar kembali disatukan dengan Badan Ekonomi Kreatif. Hal ini mengharuskan kementerian mengembangkan ekonomi kreatif dari tiap daerah.
"Kebetulan Sumbar masih punya bidang ekraf, kami siap untuk memajukan ekonomi kreatif," tutur Hendri.
Dari Sumbar sendiri ada 3 ekonomi kreatif yang jadi potensi utama. Sumbar punya industri kuliner, fashion, dan kriya.
Selamat bekerja, Menparekraf Wishnutama!
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!