Nikmati Serunya Adventure Ala Jumanji di Hutan Bakau Rumadian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nikmati Serunya Adventure Ala Jumanji di Hutan Bakau Rumadian

Mustiana Lestari - detikTravel
Senin, 28 Okt 2019 19:10 WIB
Foto: Didik Dwi Haryanto
Maluku Tenggara - Keberadaan hutan bakau atau hutan mangrove di pesisir pantai jadi hal yang penting untuk mencegah abrasi pantai. Namun jangan salah, hutan bakau pun kini dilirik sebagai potensi wisata.

Siapa yang tak merasa terpana berada di antara pepohonan yang tinggi menjulang dan akarnya kekar. Bahkan, bak film petualangan, dengan perahu kita bisa menyusuri keindahannya di tiap-tiap sudut dengan aneka burung berlalu lalang.

Nikmati Adventure Ala Jumanji di Hutan Bakau RumadianFoto: Mustiana Lestari

Pemandangan hutan bakau itu bisa ditemui di Desa Rumadian, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara. Tempat wisata yang bernama Hoat Tamngil ini menawarkan panorama aneka bakau yang lumayan lengkap.

"Hutan mangrove kita luasnya 15 hektare di dalamnya ada treking mangrove di dalam itu ada endemik juga ada kepiting mangrove ada siput juga ada 6 jenis mangrove," kata Manager Pariwisata Rumadian Onggo Watratan kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Bagi yang ingin berkeliling hutan bakau ini, cukup membayar Rp 200 ribu dengan durasi perjalanan hingga 30 menit menggunakan speed. Paket yang ditawarkan di hutan bakau juga ada treking menuju mata air hingga melihat ladang padi beras merah milik warga.

Beberapa dari jenis mangrove tersebut juga dimanfaatkan untuk pangan hingga kosmetik oleh warga sekitar, seperti jenis lindur dan pidada hingga nyiri. Bukan cuma mengambil hasil dari hutan mangrove, masyarakat di sini pun bahu membahu membersihkan mangrove milik mereka.

"Biasanya kami masyarakat membersihkan area treking mangrove ke depannya kami akan membuat gazebo dan kerambah untuk budidaya kepiting mangrove," terang dia.

Sementara itu Kepala Desa atau Kepala Ohoi Hans Watratan mengatakan tempat wisata ini sudah mulai dibangun sejak 2015 dan sepenuhnya didukung dana desa. Selain itu, didukung juga oleh dana-dana dari Pemda Maluku Tenggara yang sebentar lagi berubah nama menjadi Kabupaten Kepulauan Kei.

"Rumadian ini dulu tempat buang sampah namun Puji Tuhan setelah ada dana desa dan Bapak Ronald dia mengembangkan inovasi sehingga terciptalah wisata Hoat Tamngil ini," tuturnya.

Nikmati Adventure Ala Jumanji di Hutan Bakau RumadianFoto: Mustiana Lestari


Ke depan dia pun berencana untuk mengalokasikan kembali dana desa untuk mengelola hutan mangrove, seperti membuat penangkaran kus-kus di hutan bakau itu serta membangun jembatan di area mangrove.

Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT klik di sini.





(mul/ega)

Hide Ads