Terkait itu, Dishub Jabar minta Disparbud Kota Bandung untuk mengkaji kembali mengenai klaim penurunan wisatawan yang diakibatkan penataan penerbangan Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, dan Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Baca juga: Apa Kabar Bandara Husein Sastranegara? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini yang Bu Kenny (Kadisbudpar Kota Bandung) jadi acuan penurunan jumlah wisatawan sampai 150 ribu. Nah, saya ingin tanya balik apakah ada kajian atau survei mengenai hal itu yang diakibatkan langsung oleh penataan rute penerbangan Husein dan Kertajati (BIJB)?," ujar Hery pada detikcom via telepon, Selasa (29/10/2019).
Hery mengatakan, selama ini kesepakatan yang terjadi adalah Bandara Husein Sastranegara tetap melayani penerbangan internasional seperti Malaysia dan Singapura. Bahkan kini ada penambahan untuk tujuan domestik seperti ke Banyuwangi. Sementara, BIJB juga melayani sejumlah penerbangan yang tidak ada di Bandara Husein Sastranegara dan itu diyakini sebagian besar penumpang bertujuan ke Kota Bandung.
"Kalau wisatawan domestik kebanyakan itu (perjalanan) darat bukan udara," kata pria yang juga mantan Kepala Bappelitbang Kota Bandung itu.
Menurutnya hal-hal tersebut perlu dicermati dan dikaji kembali kaitannya apakah penataan rute Bandara Husein Sastranegara dan BIJB yang dimulai pada Juli 2019 ini berdampak langsung pada penurunan jumlah wisatawan atau tidak.
"Sekarang ini kan masih low season, kedua masih ada kebijakan yang belum landai mengenai tingginya harga tiket pesawat dan itu dirasakan bukan hanya oleh Bandung tapi Bali dan juga Yogyakarta menurun. Jadi saya pikir relevansinya perlu dicermati lagi," ujarnya.
Pihaknya berharap hasil kajian dan survei mengenai hal tersebut bisa segera diberikan oleh Disparbud Kota Bandung. "Cermati lagi, kaji lagi, apakah betul ada kaitannya. Dan mohon kami diberi masukkan kalau memang ada kaitannya. Itu juga akan jadi dasar kami untuk mendorong (kebijakan) ke pemerintah pusat," ujar Hery.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!