Ini Pulau Baer, 'Adiknya' Raja Ampat yang Punya Cerita Kelam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Pulau Baer, 'Adiknya' Raja Ampat yang Punya Cerita Kelam

Mustiana Lestari - detikTravel
Kamis, 31 Okt 2019 13:01 WIB
Foto: Didik Dwi Haryanto
Tual -

Nama Raja Ampat sudah terdengar seantreo negeri bahkan gaungnya sampai ke luar negeri. Namun tahukah Raja Ampat di Papua yang demikian besar ini ternyata punya "adik" di Tual, Maluku. Detikcom pun mendapat kesempatan menjelajahi betapa cantiknya si adik ini.

Untuk menuju ke sana dari Ambon menuju Langgur, Maluku Tenggara dengan pesawat sekitar 1 jam 30 menit. Lalu bisa menyewa mobil menuju Kota Tual dan berhenti di salah satu dermaga di sana untuk menyewa kapal seharga Rp 700 ribu pulang pergi. Jarak dermaga ke Pulau Baer sekitar 1 jam dengan ombak yang harus diperhatikan waktunya. Artinya, jangan pergi ke sana saat angin utara yang biasanya berembus di akhir atau awal tahun.

Beruntung saat itu, detikTravel mendapat cuaca yang meneduhkan sehingga ombak pun bersahabat. Sepanjang perjalanan belasan bagan milik penduduk tersebar. Tak jauh dari dermaga juga ada peternak mutiara di tengah laut yang saban hari pulang pergi. Rombongan pun bertukar lambaian tangan dengan mereka yang kebetulan sudah lepas kerja dan kembali ke Tual. Jauh sedikit lahan-lahan milik petani rumput laut pun terlihat di sana sini.

Sungguh ramai laut di Tual ini. Perjalanan pun tak terasa, hingganahkoda menginstruksikan untuk bersiap-siap karena kami akan memasuki Pulau Baer. Air di sisi perahu sudah tak lagi biru pekat namun sedikit demi sedikit menjadi jernih karena dangkal. Ikan-ikan bermunculan dan terlihat dasar laut yang putih bersih. Tebing-tebing yang tinggi sudah menyambut kali yang terlihat begitu kecil di antaranya.

Ini Pulau Baer, 'Adiknya' Raja Ampat yang Punya Cerita Kelam Foto: Mustiana Lestari

Dan... Wah! Ternyata ini yang namanya Pulau Baer. Sejuk langsung terasa sampai rasanya tak sabar untuk segera terjun dan berenang karena begitu tergoda dengan air yang jernihnya serupa kristal. Eits... itu belum puncaknya bergeser lebih dalam ada Lorong Cinta yang membuat siapapun berdecak kagum. Meski namanya seram, justru lorong ini memberikan keindahan bak surga. Kapal kecil kami meliuk berbelok masuk ke lorong yang sebenarnya sempit. Tebing yang bersisian ini seolah menjadi pintu masuk ke surga Maluku dan mengucapkan selamat datang.

Momen langka ini tentu saja membuat siapapun tak mau melewatkannya. Segera siapkan kamera dan bidik spot ini jangan lupa selfie. Setelah melewati lorong menakjubkan ini maka saatnya berenang. Perahu dibawa ke tepian dekat dermaga. Beberapa dari rombongan naik ke atas tebing untuk cliff jump yang lainnya menghabiskan waktu di dermaga yang memanjang. Sayang dermaga ini masih terbengkalai dan belum selesai dibangun.

Ini Pulau Baer, 'Adiknya' Raja Ampat yang Punya Cerita Kelam Foto: Mustiana Lestari



Kepala Dinas Pariwisata Siti Tamher mengatakan Pulau Baer atau Pulau Baer memang andalan Kota Tual. Ternyata di balik anggunnya Pulau Baer ada sejarah peperangan yang kelam.

"Kalau Pulau Baer beredar cerita katanya melalui peperangan. Jadi ada peperangan masyarakat Pulau Laut dan masyarakat Papua. Kenapa namanya Baer? karena setelah itu masyarakat laut menang yang kalahnya adalah Baer, makanya dikasih nama Pulau Baer," jelas dia kepada detikcom beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanya tak heran pulau ini disebut sebagai adiknya Raja Ampat karena latar belakang sejarah tersebut. Selain itu, Siti menerangkan bahwa pulau ini pun mempunyai budaya dan kekhasan tersendiri.

"Kalau di Pulau Baer itu ada keunikan-keunikan. Seperti anggrek, anggrek itu kan nggak bisa tumbuh di tebing tapi di Pulau Baer itu itu tumbuh di tebing, ada juga ikan hiu, ada mata air juga trus ada juga makam untuk muslim dan kristen yang nggak bisa dilewati makanya ditandai dengan kain putih untuk muslim, yang kristen kain hitam. Karena sekarang sudah banyak pengunjung, yang sakral itu sudah jarang dibanding ketika waktu sebelumnya," tambahnya

Kendati demikian, dia pun senang jika banyak orang mengenal Pulau Baer sebagai adiknya Raja Ampat. "Disebut Raja Ampat itu karena mirip. Raja Ampat itu kan sedikit besar, kalau Baer itu ibarat kolam renang tapi mirip ibarat itu Pulau Baer itu adik Raja Ampat itu kakak," tukasnya.

Sampai saat ini pertumbuhan wisatawan belum begitu banyak karena dia menilai sarana di sana belum memadai. Pihak warga di pulau itu belum memberikan wewenang sepenuhnya kepada Dinas Pariwisata. "Kita hanya buat jembatan penyeberangan ke sana ada pos jaga juga," tandas dia.

Dia pun berharap makin banyak orang yang datang ke Pulau Baer dan pengelolaannya pun semakin baik berkat kerja sama desa dan pemerintah daerah. Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT klik di sini.




(mul/mpr)

Hide Ads