Buat Pendaki: Tugu di Puncak Gunung Lawu Bukan untuk Dipanjat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Buat Pendaki: Tugu di Puncak Gunung Lawu Bukan untuk Dipanjat

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 14 Nov 2019 18:18 WIB
Pendaki nakal manjat tugu di puncak Gunung Lawu (Foto: Anak Gunung Lawu/Instagram)
Magetan - Seorang pendaki viral karena memanjat tugu di puncak Gunung Lawu, Hargo Dumilah. Memang tak ada aturan tertulis tapi hal itu tak sesuai norma kesopanan.

Oleh karenanya, seorang pendaki bernama Mongek yang berasal dari salah kabupaten di Jawa Timur langsung melakukan klarifikasi. Seperti dihimpun detikcom, Kamis (14/11/2019), pendaki yang masih muda ini meminta maaf karena terpengaruh foto-foto lama.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti pada caption di feed IG link di atas. Memang tugu tersebut peruntukannya tidak untuk dipanjat. Meskipun sampai saat ini saya pribadi juga belum menjumpai larangan atau aturan tertulisnya", kata Kiki, salah satu pengurus Anak Gunung Lawu (AGL) dalam pesan singkat dengan detikcom.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pendaki saat menjelajah Gunung Lawu seperti dijelaskan oleh Kiki:

1. Norma dan adab kesopanan

Tentu kita harus sadar bahwa sebaiknya tetap menjaga norma sopan santun dengan tidak sembarangan memanjat-manjat tugu tersebut dan sebagai rasa menghargai serta menghormati sesama pendaki lainnya. Analoginya seperti kita sedang bertamu ke rumah teman dan kita masuk kamarnya tetap memakai sepatu.

"Udah tidak sopan, kotor pula meskipun yang punya rumah atau kamar nggak kasih aturan 'batas suci' di kamarnya atau rumahnya," tegas dia.

2. Faktor keamanan dan keselamatan

Memanjat tugu setinggi lebih dari 2 meter di puncak Gunung Lawu tersebut menurut kami adalah tindakan ceroboh dan tidak ada manfaatnya. Mengabaikan keselamatan jiwanya, bisa saja yang bersangkutan terpeleset dan jatuh.




"Kalau hanya sekadar cedera lecet saja mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Lain cerita jika cederanya keseleo, fraktur tulang ataupun patah tulang leher karena yang jatuh kepalanya dulu, bisa saja hingga meregang nyawa. Semua akan sangat menyesal jika semua itu terjadi. Siapa yang akan paling dirugikan? Yang jelas individunya sendiri," urai Kiki.

"Harapannya dari teman-teman AGL, jadilah pendaki yang bijak. Utamakan keselamatan atau safety first dan jaga sopan santun juga kebersihan," kata dia.



Sementara itu, pihak Perhutani Magetan yang menjadi pengelola Gunung Lawu enggan menanggapi hal ini saat dihubungi terpisah. Dan di lain sisi, Gunung Lawu hingga kini dibuka pendakiannya untuk umum namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

"Sampai saat ini masih dibuka, tetap menjadi perhatian bagi rekan-rekan pendaki agar mempersiapkan pendakiannya lebih matang, baik dari sisi fisik, mental, perlengkapan, dan perbekalan," jelas Kiki.

"Hari Minggu sore kemarin terjadi hujan es di seputaran Hargo Dalem dan puncak. Sejauh ini pendakian terbilang lancar. Ada beberpa kendala musim kemarau kemarin sempat ada kebakaran lahan hutan namun sudah padam, untuk kecelakaan pendakiaan juga minim (Jalur Cemoro Kandang)," pungkas dia.

Gunung Lawu adalah salah satu destinasi favorit bagi pendaki. Gunung yang kental dengan mistisnya ini memliki beberapa jalur pendakian, seperti Jalur Cetho yang kini sedang booming dan Jalur Cemoro Sewu yang menjadi paling favorit para pendaki.




(msl/krs)

Hide Ads