Terletak di Badan Otorita Borobudur (BOB), Dusun Sejati, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah., meski berada di pelosok desa, namun detinasi wisata ini cukup gampang dicari. Jika sudah sampai di jalan Purworejo - Magelang KM 8, tepatnya di pertigaan Tumbak Anyar, pengunjung tinggal masuk ke arah timur sekitar 10 km dan akan menemukan pasar tradisional di kaki perbukitan Menoreh.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar ini dilaunching pada tanggal 14 Februari 2019 oleh pak Menteri Pariwisata," kata Ulfah ketika ditemui detikTravel di lokasi, Minggu (17/11/2019).
Berbagai makanan tradisional pun dijajakan pedagang yang mengenakan pakaian tradisional kebaya, lengkap dengan capingnya di dalam saung-saung yang berjajar rapi. Uniknya, setiap pengunjung yang datang harus menukar uang rupiah dengan duit pring atau uang dari bambu yang digunakan untuk transaksi di pasar yang hanya buka setiap hari Minggu mulai pukul 12.30 hingga 17.30 WIB ini.
![]() |
"Yang dijual macam-macam makanan dan minuman tradisional, ada Lemet, tiwul, tawonan (gethuk jagung), buntil, gudeg welut, dawet ireng, jamu, cingklung (ketela yang direbus dengan legen kelapa), cao asli daun yang diperas dan lain-lain," paparnya.
"Sebelum masuk pasar, pengunjung bisa menukar uang rupiah dengan duit pring untuk membeli makanan sesuai dengan yang diinginkan. Pecahan uangnya mulai dari Rp 2 ribu sampai Rp 20 ribu. Harga makanannya juga murah meriah, mulai dari Rp 500 hingga Rp 10 ribu," imbuhnya.
![]() |
Setelah membeli makanan, pengunjung bisa menikmatinya sambil duduk di bangku bambu yang telah ditata rapi di depan saung, atau memilih tempat duduk di gubuk lain yang disediakan khusus untuk pengunjung. Setiap hari Minggu, pasar ini selalu ramai diserbu pengunjung. Jika beruntung, pengunjung juga bisa menikmati sajian kesenian tradisional yang dipentaskan di panggung yang tersedia di ujung pasar.
Sembari menikmati menu tradisional pedesaan, pengunjung bisa menikmati pula pemandangan alam di kaki bukit Menoreh yang indah memanjakan mata. Udara yang sejuk membuat siapa saja betah untuk berlama-lama di pelosok desa ini.
![]() |
Tak hanya itu, bagi pengunjung yang ingin berfoto selfie, spot-spot unik yang instagramable serta taman bunga juga tersedia termasuk tempat permainan anak. Salah satu pengunjung, Ratri Nur Aini mengaku senang bisa menghabiskan waktu di pasar tersebut. Bahkan ia sudah lebih dari sekali mengunjungi tempat wisata tradisional ini.
"Makanannya enak dan murah, aneh tapi unik karena belinya pakai uang bambu. Suasananya sejuk dan adem, enak kalau buat refreshing karena jauh dari keramaian kota," ucap Ratri.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!