Desa Penyembuh di Kaki Gunung Fuji

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Jepang

Desa Penyembuh di Kaki Gunung Fuji

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 13 Des 2019 09:45 WIB
Desa Saiko Iyashino Sato Nenba (Syanti Mustika/detikcom)
Fujikawaguchiko - Liburan akhir tahun ke Jepang bisa menjadi pilihan. Jika ingin menikmati view Gunung Fuji yang cantik, datang saja ke desa bernama Healing Village.

Kamu yang sedang mencari ide untuk liburan akhir tahun, bisa memasukan Jepang ke dalam daftar. Salah satu negara 4 musim ini, selalu punya daya tarik kapanpun dikunjungi. Termasuk musim dingin.

detikcom datang ke Jepang beberapa waktu lalu. Suhu saat itupun 5 derajat Celcius, karena waktu musim dingin telah masuk.

View Gunung Fuji (Syanti/detikcom)View Gunung Fuji (Syanti/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami pun berkunjung ke sebuah desa bernama Healing Village atau Desa Penyembuh. Dalam bahasa Jepang, desa ini bernama Saiko Iyashino Sato Nenba. Yang berarti desa yang yang berada dekat dengan Danau Saiko (salah satu danau di kawasan Gunung Fuji).

"Kenapa dinamakan Desa Penyembuh karena suasana di sini sangat tenang dan asri. Jadi siapapun yang datang bisa terhibur dan streesnya hilang setelah melihat betapa tenang dan asrinya desa ini," kata Andi, guide yang menemani detikcom di Jepang.

"Desa ini makin bertambah cantik saat musim semi, karena Sakura mekar dan menghiasi jalanan dan kawasan desa ini. Sangat indah, ditambah pula view Gunung Fuji yang cerah," tambah Andi.

Desa ini berada di Fujikawaguchiko, kota dengan view Gunung Fuji yang berada di Prefektur Yamanashi. Jaraknya dari Kota Tokyo sekitar 2 jam dengan kendaraan roda empat.

 (Syanti/detikcom) (Syanti/detikcom)


Desa ini dahulunya ditempati oleh masyarakat, namun kemudian di restorasi oleh pemerintah dan dijadikan desa wisata. Adapun yang menjadi daya tarik utamanya adalah rumah-rumah berkonsep sangat tradisional Jepang dan pemandangan Gunung Fuji.

Untuk masuk ke kawasan desa, kamu harus membayar tiket sebesar 300 Yen ( sekitar Rp 45 ribuan). Di sini kamu bisa melihat sekitar 20 rumah beratap jerami dan masih sangat tradisional Jepang.

Desa ini tidaklah luas. Kamu bisa berkeliling dengan santai berjalan kaki sembari menikmati segarnya udara dan kawasan hutan yang mengelilingi desa.

Oh iya, sebelum memasuki kawasan desa tu pintu karcis, kamu akan disambut oleh lahan pertanian yang terhampar cukup luas. Dari parkiran saja kamu sudah bisa merasakan ketenangan desa dan Gunung Fuji sudah terlihat jelas.

(Syanti/detikcom)(Syanti/detikcom)


Berkeliling desa kamu bisa menemukan rumah-rumah dengan beragam aktivitas. Seperti ikut kerajinan tangan, melukis, membuat keramik, melihat ragam galeri dan aneka handmade dan bunga yang bisa kamu jadikan oleh-oleh. Di sini juga ada cafe dan restoran.

Adapun yang menjadi favorit turis di sini adalah berfoto dengan kimono atau armour Jepang (baju perang Jepang) dengan latar Gunung Fuji. Untuk anak-anak juga ada baju ninja. Adapun biaya sewanya sebesar 1.000 Yen (sekitar Rp 130 ribuan).
Turis dengan baju perang Jepang (Syanti/detikcom) Turis dengan baju perang Jepang (Syanti/detikcom)



Di sana terdapat sebuah jembatan kayu yang digunakan sebagai tempat terbaik untuk berfoto dan melihat pemandangan Gunung Fuji.

Walau telah memasuki musim dingin, turis yang datang tetap ramai. Berbekal jaket tebal dan sarung tangan, mereka begitu bersemangat berkeliling Desa Penyembuh ini.






(sym/krs)

Hide Ads