Pencak Silat dan Silat Malaysia Masuk Daftar UNESCO, Apa Bedanya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pencak Silat dan Silat Malaysia Masuk Daftar UNESCO, Apa Bedanya?

Bonauli - detikTravel
Sabtu, 14 Des 2019 08:30 WIB
Foto: (UNESCO)
Jakarta - Pencak silat dari Indonesia berhasil masuk warisan budaya tak benda UNESCO. Tak hanya Indonesia, silat Malaysia pun masuk daftar. Lalu apa beda dua silat ini?

Indonesia berhasil mendaftarkan pencak silat sebagai warisan kebudayaan UNESCO. Pencak silat masuk dalam kategori warisan budaya tak benda.

Penetapan ini berlangsung dalam sidang Ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tak cuma Indonesia yang mengajukan silat dalam kategori ini. Rupanya Malaysia juga memasukkan beladiri silat. Terjadi persaingan ketat, namun dua silat ini akhirnya diputuskan masuk dalam warisan budaya UNESCO.



Sama-sama menggunakan nama silat, apa yang membuatnya berbeda?

Rasanya tak adil jika kita tidak melihat perjalanan silat di masa lalju terlebih dahulu. Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Jumat (13/12/2019) silat sudah ada jauh sebelum Indonesia terbentuk.



Melalui penemuan arkeologi, beladiri sudah ada di Nusantara sejak peradaban Austronesia. beladiri seakan jadi salah satu unsur dalam membentuk budaya di Nusantara pada masa 6000 SM-1 M.

Di zaman prasejarah, beladiri dijadikan suatu kebutuhan untuk bertahan hidup. Menjerat, menjebak dan menaklukkan jadi stratergi awal terbentuknya beladiri. Saat itu belum ada nama silat.

Beladiri dalam perburuan semakin berkembang dengan adanya peperangan antar kelompok. Semakin lama kemampuan beladiri orang Austronesia berkembang seiring dengan masuknya pengaruh China dan India.

Kerajaan bermunculan di Asia Tenggara. Tapi silat hanya diwariskan melalui lisan. Sehingga agak sulit melacak kepastian perkembangan budaya silat.

Namun yang pasti, sejak zaman kerajaan, tiap daerah mulai mengembangkan beladiri dengan budaya masing-masing. Yang dipercaya paling tua adalah silat Minangkabau atau silek tuo.

Silek tuo memiliki ciri khas dengan iringan musik dan kekuatan saat bertanding. Gaya bertarung silat ini diadaptasi dari gerakan-gerakan hewan.

Kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit juga memberikan pengaruh besar dalam perkembangan silat. Berkuasa sampai ke Filipina, aliran Silat Kali Majapahit berkembang di sana.

Masuk tahun 1903, berdirilah perguruan Persaudaraan Setia Hati. Organisasi ini menjadi pelopor dari perkembangan pencak silat di Indonesia.

Mengawinkan bela diri dengan budaya, pencak silat mulai jadi seni beladiri khas di berbagai daerah. Tak terkecuali dengan Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Filipina. Aliran ini lahir dan berkembang dengan ikatan budaya yang ada di negara tersebut.



Melihat situs resmi UNESCO, pencak silat Indonesia memiliki definisi yang kompleks. Seni beladiri ini mencakup aspek mental-spiritual, pertahanan diri dan artistik.

Gerakan dalam pencak silat dipengaruhi oleh berbagai elemen seni, melibatkan kesatuan tubuh dan gerakan yang diiringi musik. Pencak adalah kata yang berasal dari Jawa, sedangkan kata silat dikenal dari Sumatera Barat.

Praktik dalam pencak silat diajarkan untuk menjaga hubungan seseorang dengan Tuhan, manusia dan alam. Prinsip dari beladiri ini adalah melindungi diri tanpa melukai pelaku serta membangun persahabatan.



Bertetangga dengan Sumatera, beladiri ini hanya disebut silat saja di Malaysia. Tak ada perbedaan mencolok dari definisi silat yang diberikan oleh UNESCO.

Diketahui, silat berkembang pada awal kerajaan Langkasuka dan jadi praktik dari pelatihan fisik dan spiritual. Pakaian tradisional melayu, alat musik dan adat istiadat jadi tradisi dalam praktik silat.

Perbedaan silat akan terlihat pada gerakan dan musik pengiring. Sejatinya, pencak silat dan silat Malaysia lahir dari percampuran budaya daerah, India dan China.


(bnl/bnl)

Hide Ads