Liburan Tahun Baru di Pulau Seribu, Ada Ikon Wisata Keren

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan Tahun Baru di Pulau Seribu, Ada Ikon Wisata Keren

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Minggu, 15 Des 2019 13:50 WIB
Ikon wisata foto baru di Kepulauan Seribu (dok Sudinparbud Kepulauan Seribu)
Kepulauan Seribu - Jelang libur Natal dan Tahun Baru, mungkin ada traveler yang berencana liburan ke pantai. Tak usah bingung, Kepulauan Seribu punya banyak ikon baru yang keren!

Berdasarkan press release yang diterima detikcom, Minggu (15/12/2019) Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sudinparbud) Kabupaten Kepulauan Seribu terus mempercantik kawasan wisata yang ada di Pulau Seribu. Selain infrastrukturnya yang semakin baik, sejumlah ikon baru juga sudah terpasang.

Kepala Sudin Parbud Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, untuk menarik minat wisatawan lokal maupun luar dirinya terus mempercantik Pulau Seribu salah satunya dengan memasang ikon-ikon baru (Public Art) di sejumlah pulau tujuan wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah ikon-ikon baru (Public Art) ini sudah selesai dikerjakan. Kami bekerjasama dengan Asosiasi Pematung Indonesia cabang Jakarta," kata Cucu dalam keterangan persnya.

Karyanya tersebar seantero Kepulauan SeribuKaryanya tersebar seantero Kepulauan Seribu (dok Sudinparbud Kepulauan Seribu)
Cucu berharap dengan adanya public art ini akan menambah daya tarik dan aktivitas sosial media bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu. "Saya mengucapkan terima kasih untuk para seniman yang telah membantu mewujudkan hal ini," tegasnya.

Diketahui, sejumlah ikon baru itu ada di beberapa pulau yang memang menjadi tujuan wisata. Yang pertama adalah ikon Jiwa Samudera ukuran 3m x 3m x 4.5m di Pulau Pari.

Kedua adalah ikon Persembahan Cinta ukuran 2m x 2m x 3m di Pulau Tidung. Kemudian ikon Nyala Samudera ukuran 4m x 5.5m x 4m di Pulau Karya. Lalu ikon Derai Embun ukuran 3.5m x 3.5m x 5.5m di Pulau Pramuka.

Untuk empat ikon tersebut sebagai perencana adalah Arief Timor, Adityayoga, Agoes Salim, Nicholas Willa dan Anindyo Widito. Sementara sebagai pematung dipercayakan kepada Yani Mariani.

Merupakan karya sejumlah perupa ternamaMerupakan karya sejumlah perupa ternama (dok Sudinparbud Kepulauan Seribu)
Ada juga ikon Generasi Pelaut ukuran 5m x 3m x 3m di Untung Tidung. Ikon Ombak Menari ukuran 7m x 2.5m x 3m di Pulau Karya. Ikon Tangan Lestari ukuran 1.6m x 1.6m x 3m di Pulau Pramuka serta ikon Sakura ukuran 3m x 3m x 3m di Pulau Untung Jawa.

Untuk empat ikon lainnya dipercayakan sebagai perencana yaitu Arief Timor, Adityayoga, Agoes Salim, Nicholas Willa dan Anindyo Widito serta untuk pematung dipercayakan kepada Agus Widodo.


Terpisah, sang kurator Benny Ronald mengatakan bahwa sebuah karya seni yang tampil atau hadir di ruang publik sebagai sebuah entitas yang mampu memberikan dan menggugah rasa bagi siapapun yang melihat ataupun berinteraksi dengannya.

"Dengan adanya seni ruang publik, banyak tempat atau spot yang semula sepi/mati/kosong menjadi memiliki nilai yang lebih dan cukup signifikan memberikan daya tarik tersendiri," ujarnya.

Liburan Tahun Baru di Pulau Seribu, Ada Ikon Wisata KerenFoto: (dok Sudinparbud Kepulauan Seribu)
Keindahan pulau, pantai, laut beserta isinya merupakan komponen wajib yang biasanya banyak disuguhkan kepada para wisatawan. Seringkali kita mengabadikan perjalanan wisata kita di suatu tempat dengan berfoto, hal ini rasanya sangat umum dilakukan dan merupakan sebuah ritual wajib bagi setiap wisatawan untuk melakukan aktifitas ini.

Ketika kita mengabadikan kegiatan wisata dalam bentuk berfoto dengan lingkungan sekitar tempat kita berkunjung, misalnya dalam hal ini pantai di salah satu pulau di Kepulauan Seribu, rasanya akan memiliki nilai yang sama ketika kita juga mengabadikan kegiatan wisata kita saat berkunjung ke Pantai Anyer.

"Di sinilah peran sebuah karya seni ruang publik menjadi sangat penting, karena karya seni ruang publik juga akan sanggup untuk menorehkan sebuah hal yang membedakan atau memberi ciri yang khusus," ujar Benny.

Spot Selfie di Kepulauan Seribu

Apa yang menjadi selling point dari kepulauan ini pastinya juga sudah dipetakan dan dirumuskan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap majunya pariwisata di kepulauan seribu, salah satunya adalah Dinas pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Namun, rasanya diperlukan juga sebuah program branding pulau seribu yang lebih agresif dengan mengedepankan penambahan sebuah landmark atau keindahan artificial yang bisa memberikan nilai tambah pada tiap pulaunya.

"Kebutuhan dasar manusia yang biasa mengabadikan sebuah tempat dengan berfoto yang seolah-‐olah sebuah statement bawah sadar mengenai penaklukan ruang dan waktu adalah hal yang sangat lazim sekali dewasa ini. Hal ini rasanya sangat umum dilakukan dan merupakan sebuah progres aktif seiring dengan kemajuan teknologi dan gencarnya pewartaan melalui social media," tutup Benny.




(rdy/rdy)

Hide Ads