Kelakuan Turis Nakal di Bali Tahun Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kelakuan Turis Nakal di Bali Tahun Ini

Afif Farhan - detikTravel
Minggu, 29 Des 2019 12:10 WIB
Kelakuan Turis Nakal di Bali Tahun Ini
Ilustrasi turis di Bali (Gede Suardana/detikTravel)
Denpasar - Tahun 2019 terdapat beberapa ulah turis nakal di Bali. Dari mabuk di jalan dan melakukan tendangan kungfu, hingga tawuran!

Dalam catatan detikcom, tiap tahun ada saja kelakuan turis nakal di Bali. Kelakuannya tak hanya meresahkan masyarakat setempat, tapi juga turis lainnya.

FOKUS: Bali Vs Turis Gembel

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimulai bulan Juli 20019, viral video turis mancanegara mengusir seorang warga lokal yang bermain di pantai di depan vilanya. Peristiwa itu terjadi di Desa Temukus, Banjar, Buleleng, Bali, Minggu (21/7) pukul 17.30 Wita. Rombongan turis dari Timur Tengah, kemungkinan besar satu keluarga, menyewa vila di pinggir pantai.

Cerita bermula ketika warga lokal Gede Arya Adnyana (31) bersama anaknya bermain di pantai yang lokasinya tepat di depan vila itu. Tiba-tiba Gede Arya dihampiri anak dari turis. Dengan bahasa isyarat, anak dari turis itu meminta Gede Arya menyingkir dari pantai tersebut.

"Karena pengusiran pas saya mandi di pantai pas sama anak saya dengan alasan pertama sudah menyewa vila itu sekaligus pantainya," kata Gede Arya.

Arya mengatakan mulanya anak turis itu yang menghampirinya. Namun, tak berselang lama, bapak anak itu datang dan mengusir menggunakan bahasa Inggris.

"Saya pas mandi, anaknya yang datang menghampiri mungkin utusan ibu atau ayahnya pakai bahasa Arab, saya mengerti jangan mandi, sambil menunjuk-nunjuk. Akhirnya saya bilang kalau di sana pantainya kotor. Akhirnya dia balik lima menit bapaknya dateng dengan nada keras kemudian 'go!', 'gado-gado' dia bahasanya (Arab-Inggris)," terangnya.

Arya mengaku sempat cekcok mulut dengan turis tersebut. Dia tidak terima pantai itu diprivatisasi.

"Saya bilang, 'Kamu menyewa vila, silakan, ini pantai milik negara,' kami keras, hampir baku hantam, saya bawa anak akhirnya kita berdebat ayo kita ke kantor desa, dia tidak mau. Silakan bawa orang siapa pun ke sini, saya bawa kelian (perangkat) dusun, kurang-lebih 15 orangan dulu datang. Habis itu dari dalam vila ada pemuda 1 bawa pisau ditaruh gitu diacungkan cuma sekali, kemudian kelian dusun itu menahan saya, mending cari polisi kalau ada senjata tajam," urainya.

BACA JUGA: Kisah Turis Nakal di Bali, Pipis & Bercinta di Tempat Suci

Arya mengatakan pihak desa lalu mengundang polisi untuk mengamankan situasi. Kala itu massa juga berdatangan ke lokasi. Negosiasi pun berjalan alot. Pihak Arya meminta turis itu diusir.

"Saya tanya ke polisinya tugasnya apa, 'mengamankan massa agar tidak terjadi keributan, tidak bisa mengusir karena yang kuat awig-awig (peraturan desa)'. Negosiasi semua ke manajer vila dan pemilik vilanya, sampai telepon ke kedutaan Arab jalan keluarnya kompensasi satu malam itu. Setelah itu, jam 22.00 Wita itu dia baru keluar dari sana," paparnya.

"Akhirnya karena transaksinya online kemudian dikembalikan uangnya Rp 5 juta akhirnya dia mau pergi dari situ," terang Arya.

(Halaman selanjutnya, turis cebok di tempat suci)

Turis Cebok di Tempat Suci

(Rengga Sancaya/detikcom)
Pasangan turis dari Ceko sempat bikin heboh Bali. Mereka dinilai melecehkan pura di kawasan Monkey Forest Ubud karena 'cebok' dengan air suci dari pelinggih.

Adalah pasangan turis dari Ceko, Sabina Dolezalova dan Zdenek Slouka. Pasangan ini liburan ke pura di kawasan Monkey Forest Ubud, Minggu (11/8/2019).

Kronologinya, pasangan ini direkam sedang berpelukan membelakangi area tirta suci. Di tirta ada air suci yang mengalir dari pelinggih. Air suci ini biasanya digunakan untuk upacara.

Seseorang yang merekam video mereka berkata sesuatu dalam bahasa Ceko. Tiba-tiba saja Sabina membuka roknya dengan posisi menungging. Zdenek langsung mengambil air yang mengalir dari pelinggih dan 'menyebokkannya' ke bokong Sabina.

Sabina terkejut karena air yang dingin dan mereka tertawa karena hal itu. Setelah itu, video tersebut viral sampai diberitakan oleh Media Internasional, Fox News.

[Gambas:Instagram]



Melihat hal ini, warga Bali kesal bukan main. Senator DPD dapil Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa protes keras atas kelakuan turis ini.

"Kalau visualisasi itu airnya mengucur dari pelinggih, itu sudah pelecehan, karena air-air itu digunakan untuk hal-hal yang bersikap suci. Jadi dipakai untuk upacara, ambil tirta istilahnya, bahkan orang Bali saja untuk beberapa tempat seperti itu tidak boleh digunakan untuk mandi, karena ada pura yang khusus diambil air sucinya ada yang digunakan untuk bersih, untuk badan," jelas Arya.

Arya juga menyoroti peristiwa itu terjadi karena keberadaan guide-guide ilegal. Dia pun berharap ada evaluasi terkait penertiban orang asing yang liburan tapi menyambi menjadi guide ilegal di Bali.

"Kurang ketatnya pengawasan guide-guide liar, karena banyak di Bali bule yang datang pakai visa turis nyambi jadi guide. Hal pelecehan pura tirta ini tidak akan terjadi kalau didampingi guide lokal, yang posting itu salah satu grup Rusia atau daerah sana, jadi saya rasa itu yang perlu dievaluasi visa on arrival dan penertiban orang asing yang tidak menggunakan pemandu," tuturnya.

Untuk meluruskan masalah ini, pasangan turis ini pun dipanggil. Pasangan turis tersebut meminta maaf dengan alasan tidak tahu kawasan pura adalah suci.

(Halaman selanjutnya, turis tendangan kungfu)

Turis Tendangan Kungfu

Bule Australia Nicolah Carr yang mengamuk di Bali diperiksa polisi. (Istimewa)
Turis asal Australia bikin heboh di Bali. Dia mengamuk, menabrakkan diri ke mobil yang melintas dan menyerang orang-orang. Duh!

Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan bulan Agustus 2019. Viral video seorang turis yang lepas kontrol di Jalan Sunset Road, Kuta, Bali. Dia melakukan tendangan 'kungfu' ke pengendara motor, lalu menabrakkan diri ke mobil yang melintas dan sebelumnya menyerang warga.

Dia ditangkap oleh warga setempat dengan kondisi tubuh yang terluka, sampai-sampai harus diikat dengan selang. Sampai-sampai polisi turun tangan!

BACA JUGA: Hadapi Fenomena Turis Gembel, Masuk ke Bali Harus Diperketat

Diketahui, turis tersebut bernama Nicolas Carr berusia 26 tahun asal Australia. Media-media internasional pun memberitakannya.

Media asal Inggris, Daily Mail misalnya, menulis artikel berjudul 'Tourist jumps in front of a scooter and car in Bali'. Aksi Carr dinilai bikin resah warga Bali, bahkan berteriak dengan kata-kata yang kasar.

Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)



7News, media Australia menulis judul 'Australian Tradie in Bali talks about night he went on a 'rampage''. Disebutkan, Carr meminum vodka dan koktail sampai mabuk, sampai-sampai dia tidak sadarkan diri.

Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)

Media Australia lainnya, News Australia menulis judul 'Video shows Aussie tourist caught in Bali rampage'. Tindakan Carr dinilai keterlaluan, karena sampai membuat luka orang lain terjatuh dari motor dan bikin onar.

(Halaman selanjutnya, turis tawuran)

Turis Tawuran

Foto: Bule-bule berkelahi di kawasan Seminyak, Bali (Dok. Istimewa)
Bulan Oktober 2019 kemarin, viral sekelompok turis sesama turis saling tawuran. Itu terjadi di depan salah satu kelab malam di Seminyak, Kuta, Badung.

Dalam video yang viral tersebut terlihat ada dua wanita yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Salah satunya bahkan terlibat dorong-dorongan hingga jatuh ke jalan.

"Kejadiannya sekitar jam 21.00 Wita pas saya pulang kerja (kantor saya) di depan La Favela. Awal saya keluar sudah cekcok dia mau berantem," kata salah satu pengunggah video viral, Bentet, saat dimintai konfirmasi, Kamis (31/10/2019).

Bentet mengatakan ada sekitar empat sampai lima orang yang mulanya ribut di depan kelab malam tersebut. Sekuriti maupun warga yang ada di sekitar lokasi pun berusaha melerai perkelahian para bule tersebut.

"Sudah cekcok itu yang dari timur ada baju hijau kalau nggak salah berempat atau berapa, pokoknya di belakangnya nggak tahu temennya atau bukan. Itu sudah pada ribut, aku iseng buat videoin," terangnya.

"Kalau semuanya ada (10 orang), tapi entah ada yang mau melerai nggak tahu. Tapi yang jelas ada 4-5 orang entah dia mau melerai, entah kena pukul, karena kan sampai ke jalan. Sudah di jalan ada berapa pukulan itu dilangsung diginiin (dilerai) sama itu kan ada pecalang dan sekuriti, ada orang banyak yang melihat saat kejadian," sambungnya.

BACA JUGA: Viral Bule Tawuran, Kualitas Turis ke Bali Turun?

Setelah berhasil dilerai, Bentet menyebut para bule itu masih terlibat cekcok mulut. Salah satu perempuan yang sempat didorong sampai jatuh ke jalan masih terlihat marah-marah.

"Setelah dilerai masih cekcok, tapi sebelah baratnya itu ada cewek-cewek yang mau jatuh masih nggak terima. Tapi sudah ada pecalang, sama sekuriti yang melerai, tapi baju putih masih nggak terima," jelasnya.

(Halaman selanjutnya, mengingatkan Menparekraf Wishnutama)

Meningatkan Menparekraf Wishnutama

Wishnutama resmi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Berbagai kejadian turis nakal di Bali harus diantisipasi agar tidak terulang lagi. Ini menjadi salah satu PR bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama.

Praktisi dan pemerhati pariwisata asal Bali, Puspa Negara menyoroti hal tersebut. Menurutnya, aksi turis nakal membuat citra pariwisata Bali tercoreng. Plus, bikin turis lainnya merasa terganggu.

"Aksi turis nakal seperti melakukan hal tak senonoh di objek wisata bahkan di tempat suci, kriminalitas, berbuat onar, dan sebagainya merupakan PR (pekerjaan rumah) bagi Wishnutama untuk mengelola pariwisata Bali dan juga Indonesia," tutur Puspa kepada detikcom.

BACA JUGA: Semoga Tidak Ada Lagi, Turis Cebok di Tempat Suci Bali

Puspa memberikan masukan, baiknya ada regulasi khusus terkait turis-turis nakal di Bali. Jika berhasil, nanti bisa diterapkan di destinasi wisata lainnya.

"Selain regulasi, juga ada monitoring dan evaluasi dalam suatu pengelolaan wisata. Nantinya itu bisa memperkuat sistem dan tata cara pengamanan," terangnya.

"Sebaiknya, juga melibatkan peran serta masyarakat. Sehingga semuanya bersinergi, dari masyarakat, dinas pariwisata, hingga pemangku kepentingan yang terkait," tambahnya.

Gubernur Bali Wayan Koster pun mengaku sedang menyusun peraturan daerah yang mengatur tentang pariwisata. Peraturan tersebut, nantinya berisikan beragam etika dan larangan yang harus dituruti turis selama plesiran di Bali.

Pemerintah pusat dan Pemprov Bali harus saling bekerja sama. Entah memberlakukan denda besar, atau ancaman deportasi supaya turis nakal di Bali bisa jera!

BACA JUGA: Bali Melawan Pelecehan di Tempat Suci



Halaman 2 dari 5
Pasangan turis dari Ceko sempat bikin heboh Bali. Mereka dinilai melecehkan pura di kawasan Monkey Forest Ubud karena 'cebok' dengan air suci dari pelinggih.

Adalah pasangan turis dari Ceko, Sabina Dolezalova dan Zdenek Slouka. Pasangan ini liburan ke pura di kawasan Monkey Forest Ubud, Minggu (11/8/2019).

Kronologinya, pasangan ini direkam sedang berpelukan membelakangi area tirta suci. Di tirta ada air suci yang mengalir dari pelinggih. Air suci ini biasanya digunakan untuk upacara.

Seseorang yang merekam video mereka berkata sesuatu dalam bahasa Ceko. Tiba-tiba saja Sabina membuka roknya dengan posisi menungging. Zdenek langsung mengambil air yang mengalir dari pelinggih dan 'menyebokkannya' ke bokong Sabina.

Sabina terkejut karena air yang dingin dan mereka tertawa karena hal itu. Setelah itu, video tersebut viral sampai diberitakan oleh Media Internasional, Fox News.

[Gambas:Instagram]



Melihat hal ini, warga Bali kesal bukan main. Senator DPD dapil Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa protes keras atas kelakuan turis ini.

"Kalau visualisasi itu airnya mengucur dari pelinggih, itu sudah pelecehan, karena air-air itu digunakan untuk hal-hal yang bersikap suci. Jadi dipakai untuk upacara, ambil tirta istilahnya, bahkan orang Bali saja untuk beberapa tempat seperti itu tidak boleh digunakan untuk mandi, karena ada pura yang khusus diambil air sucinya ada yang digunakan untuk bersih, untuk badan," jelas Arya.

Arya juga menyoroti peristiwa itu terjadi karena keberadaan guide-guide ilegal. Dia pun berharap ada evaluasi terkait penertiban orang asing yang liburan tapi menyambi menjadi guide ilegal di Bali.

"Kurang ketatnya pengawasan guide-guide liar, karena banyak di Bali bule yang datang pakai visa turis nyambi jadi guide. Hal pelecehan pura tirta ini tidak akan terjadi kalau didampingi guide lokal, yang posting itu salah satu grup Rusia atau daerah sana, jadi saya rasa itu yang perlu dievaluasi visa on arrival dan penertiban orang asing yang tidak menggunakan pemandu," tuturnya.

Untuk meluruskan masalah ini, pasangan turis ini pun dipanggil. Pasangan turis tersebut meminta maaf dengan alasan tidak tahu kawasan pura adalah suci.

(Halaman selanjutnya, turis tendangan kungfu)

Turis asal Australia bikin heboh di Bali. Dia mengamuk, menabrakkan diri ke mobil yang melintas dan menyerang orang-orang. Duh!

Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan bulan Agustus 2019. Viral video seorang turis yang lepas kontrol di Jalan Sunset Road, Kuta, Bali. Dia melakukan tendangan 'kungfu' ke pengendara motor, lalu menabrakkan diri ke mobil yang melintas dan sebelumnya menyerang warga.

Dia ditangkap oleh warga setempat dengan kondisi tubuh yang terluka, sampai-sampai harus diikat dengan selang. Sampai-sampai polisi turun tangan!

BACA JUGA: Hadapi Fenomena Turis Gembel, Masuk ke Bali Harus Diperketat

Diketahui, turis tersebut bernama Nicolas Carr berusia 26 tahun asal Australia. Media-media internasional pun memberitakannya.

Media asal Inggris, Daily Mail misalnya, menulis artikel berjudul 'Tourist jumps in front of a scooter and car in Bali'. Aksi Carr dinilai bikin resah warga Bali, bahkan berteriak dengan kata-kata yang kasar.

Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)



7News, media Australia menulis judul 'Australian Tradie in Bali talks about night he went on a 'rampage''. Disebutkan, Carr meminum vodka dan koktail sampai mabuk, sampai-sampai dia tidak sadarkan diri.

Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)Nicolas Carr yang dirawat setelah berbuat onar di Bali (Istimewa)

Media Australia lainnya, News Australia menulis judul 'Video shows Aussie tourist caught in Bali rampage'. Tindakan Carr dinilai keterlaluan, karena sampai membuat luka orang lain terjatuh dari motor dan bikin onar.

(Halaman selanjutnya, turis tawuran)

Bulan Oktober 2019 kemarin, viral sekelompok turis sesama turis saling tawuran. Itu terjadi di depan salah satu kelab malam di Seminyak, Kuta, Badung.

Dalam video yang viral tersebut terlihat ada dua wanita yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Salah satunya bahkan terlibat dorong-dorongan hingga jatuh ke jalan.

"Kejadiannya sekitar jam 21.00 Wita pas saya pulang kerja (kantor saya) di depan La Favela. Awal saya keluar sudah cekcok dia mau berantem," kata salah satu pengunggah video viral, Bentet, saat dimintai konfirmasi, Kamis (31/10/2019).

Bentet mengatakan ada sekitar empat sampai lima orang yang mulanya ribut di depan kelab malam tersebut. Sekuriti maupun warga yang ada di sekitar lokasi pun berusaha melerai perkelahian para bule tersebut.

"Sudah cekcok itu yang dari timur ada baju hijau kalau nggak salah berempat atau berapa, pokoknya di belakangnya nggak tahu temennya atau bukan. Itu sudah pada ribut, aku iseng buat videoin," terangnya.

"Kalau semuanya ada (10 orang), tapi entah ada yang mau melerai nggak tahu. Tapi yang jelas ada 4-5 orang entah dia mau melerai, entah kena pukul, karena kan sampai ke jalan. Sudah di jalan ada berapa pukulan itu dilangsung diginiin (dilerai) sama itu kan ada pecalang dan sekuriti, ada orang banyak yang melihat saat kejadian," sambungnya.

BACA JUGA: Viral Bule Tawuran, Kualitas Turis ke Bali Turun?

Setelah berhasil dilerai, Bentet menyebut para bule itu masih terlibat cekcok mulut. Salah satu perempuan yang sempat didorong sampai jatuh ke jalan masih terlihat marah-marah.

"Setelah dilerai masih cekcok, tapi sebelah baratnya itu ada cewek-cewek yang mau jatuh masih nggak terima. Tapi sudah ada pecalang, sama sekuriti yang melerai, tapi baju putih masih nggak terima," jelasnya.

(Halaman selanjutnya, mengingatkan Menparekraf Wishnutama)

Berbagai kejadian turis nakal di Bali harus diantisipasi agar tidak terulang lagi. Ini menjadi salah satu PR bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama.

Praktisi dan pemerhati pariwisata asal Bali, Puspa Negara menyoroti hal tersebut. Menurutnya, aksi turis nakal membuat citra pariwisata Bali tercoreng. Plus, bikin turis lainnya merasa terganggu.

"Aksi turis nakal seperti melakukan hal tak senonoh di objek wisata bahkan di tempat suci, kriminalitas, berbuat onar, dan sebagainya merupakan PR (pekerjaan rumah) bagi Wishnutama untuk mengelola pariwisata Bali dan juga Indonesia," tutur Puspa kepada detikcom.

BACA JUGA: Semoga Tidak Ada Lagi, Turis Cebok di Tempat Suci Bali

Puspa memberikan masukan, baiknya ada regulasi khusus terkait turis-turis nakal di Bali. Jika berhasil, nanti bisa diterapkan di destinasi wisata lainnya.

"Selain regulasi, juga ada monitoring dan evaluasi dalam suatu pengelolaan wisata. Nantinya itu bisa memperkuat sistem dan tata cara pengamanan," terangnya.

"Sebaiknya, juga melibatkan peran serta masyarakat. Sehingga semuanya bersinergi, dari masyarakat, dinas pariwisata, hingga pemangku kepentingan yang terkait," tambahnya.

Gubernur Bali Wayan Koster pun mengaku sedang menyusun peraturan daerah yang mengatur tentang pariwisata. Peraturan tersebut, nantinya berisikan beragam etika dan larangan yang harus dituruti turis selama plesiran di Bali.

Pemerintah pusat dan Pemprov Bali harus saling bekerja sama. Entah memberlakukan denda besar, atau ancaman deportasi supaya turis nakal di Bali bisa jera!

BACA JUGA: Bali Melawan Pelecehan di Tempat Suci



(aff/aff)

Hide Ads