Musim Dingin yang Hangat Ganggu Festival Salju Jepang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Musim Dingin yang Hangat Ganggu Festival Salju Jepang

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Minggu, 12 Jan 2020 15:25 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Lagi musim dingin, malah ada suhu yang relatif hangat di kota Sapporo, Jepang. Hal itu pun mengganggu persiapan festival salju di Jepang tahun ini.

Penyelenggara dari festival salju Sapporo yang terkenal di Jepang ini terpaksa mengangkut salju tambahan untuk membangun patung salju dan es. Hal ini karena kurangnya stok salju di Sapporo karena musim dingin kali ini suhunya tak sedingin biasanya alias hangat.

Festival yang akan dibuka selama tiga minggu di ibu kota Hokkaido, Jepang utara itu merupakan daya tarik wisata utama bagi kawasan tersebut. Tahun lalu, festival ini mampu menarik lebih dari 2,7 juta pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Atraksi utama dari festival itu adalah pameran patung salju dan es yang jumlahnya sekitar 200 patung. Patung-patung ini dibuat oleh penduduk lokal, pemerintah, dan relawan dengan bantuan angkatan bersenjata Jepang.

Akibat suhu hangat ini, penyelenggara harus mengangkut salju dari pinggiran Sapporo dan kota lain yang jaraknya bisa sampai 30 kilometer.

Dilansir Channel News Asia yang mengutip AFP, pejabat pariwisata Sapporo, Fumiya Onoue mengatakan pihaknya tengah berusaha keras mengatasi kondisi tersebut. Ia juga mengatakan bahwa hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Persiapan Festival Salju Jepang Terkendala Musim Dingin HangatFoto: iStock


Menambahkan salju ke Sapporo bukanlah tugas yang mudah. Karena untuk bisa dipahat, salju harus memenuhi sejumlah kriteria.

"Saljunya harus bersih dari kotoran, batu, atau pencair salju karena hal-hal itu bisa merusak patungnya," katanya.

Menurut observatorium lokal Badan Meteorologi Jepang di Sapporo, akumulasi salju turun di Sapporo sejak awal November memang 50 persen lebih sedikit dari rata-rata salju setiap tahun. Salju ini mencair pada pertengahan Desember dan depresi atmosfer yang rendah di akhir tahun membawa udara hangat.


Pihak Badan Meteorologi Jepang di Sapporo amat berhati-hati saat hendak mengatakan penyebab kondisi ini adalah perubahan iklim.

"Pemanasan global telah terjadi dalam jangka waktu lama dan itu merupakan penyebab di balik terjadinya segala macam fenomena," katanya sebagaimana diwartakan AFP.

"Tapi kita tidak bisa menganggap pemanasan global sebagai satu-satunya penyebab rendahnya salju yang turun ini."

Mereka akan melanjutkan pengamatan untuk mendapatkan jawaban penyebab fenomena itu. Ia juga mengatakan kalau musim dingin belum berakhir walaupun dalam seminggu ke dapan, salju diperkirakan akan turun dalam sehari di Sapporo.


Festival salju ke-71 di Sapporo ini akan dimulai pada 31 Januari dan berlangsung hingga 11 Februari. Patung es utama rencananya akan dibuka pada 4 Februari mendatang.





(krs/krs)

Hide Ads