Kawasan Monumen Nasional (Monas) yang sedang direvitalisasi tampak gersang. Area pepohonan hijau itu kini telah diubah jadi beton.
Proses revitalisasi Monas yang sempat menuai polemik akhirnya resmi dihentikan untuk sementara pada hari ini, Rabu (29/1/2020). Dari pantauan detikcom, kondisi area revitalisasi yang berada di sisi selatan Monas itu telah ditutup dan tak ada pengerjaan lanjutan meskipun beberapa pekerja masih berada di dalam area tersebut.
Di area revitalisasi itu juga masih terlihat sejumlah alat berat yang ditinggalkan begitu saja. Tak lagi ditemukan pepohonan rindang atau area hijau. Kawasan itu dipenuhi gundukan tanah dan beberapa instalasi yang hampir rampung.
![]() |
Pekerjaan yang telah dimulai sejak November 2019 itu memang telah diselesaikan sampai 88 persen. Namun pekerjaan itu harus disetop dan menunggu izin dari Menteri Sekretaris Negara sekaligus Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, Pratikno.
Sementara itu, Pratikno mengaku masih menunggu surat dari Badan Pelaksana mengenai revitalisasi Monas dan berdiskusi dengan para ahli sebelum proyek dilanjutkan.
"Kami (Komisi Pengarah) akan segera lakukan sidang. Tapi sebelum itu kami undang para ahli dari berbagai bidang, apakah itu (Monas) termasuk heritage lingkungan, arsitektur perkotaan," kata Pratikno dalam rapat kerja (raker) di Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Jangan Kaget Ya, Monas Lagi Gundul Dulu |
Meskipun sisi selatan Monas ini ditutup, wisatawan tampak tak terganggu dengan proyek tersebut. Ratusan wisatawan masih berdatangan dan menikmati spot wisata Monas seperti air mancur hingga Tugu Monas.
![]() |
"Tadi masuk langsung ke puncak (Tugu Monas) terus ruang proklamasi. Kalau revitalisasi enggak, enggak terganggu, " kata salah satu pengunjung, Siti Muhibah.
Area yang kini direvitalisasi sendiri rencananya akan dijadikan lapangan upacara pemerintah. Selain itu, di samping kanan dan kirinya juga akan dibangun undakan-undakan yang bisa dijadikan tempat berkumpul publik layaknya ampiteater.
(pin/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!