Wabah virus Corona menghantam sektor pariwisata Indonesia, terutama Bali. Tapi, Pulau Dewata baik-baik saja.
Adanya penyebaran virus Corona yang dibawa dari turis China membuat banyak negara menutup diri. Indonesia juga turut menyetop penerbangan dan ke China sejak tanggal 5 Februari.
Kebijakan itu sempat membuat khawatir Bali yang menjadikan pariwisata sebagai sumber utama penghasilan daerah. Apalagi, turis China ke Bali cukup besar, mencapai 6.000 orang per hari.
"Saya mungkin sedikit meluruskan, kami selalu mengikuti arahan pemerintah. Yang terjadi adalah penundaan penerbangan dari dan ke China tanggal 5 Februari. Artinya, tak ada turis dari China, tapi mereka bisa datang dari negara lain," kata Putu Winastra, sekretaris Association of The Indonesian Tours and Travel (ASITA) Bali, Rabu (5/2/2020
Putu Winastra menuturkan bahwa penundaan penerbangan dari dan ke China tidak menutup kehadiran turis China. Sebab, mereka bisa terbang dari negara lain. Lagipula, penutupan penerbangan dari dan ke China sejak awal Februari itu bersamaan dengan saat jumlah turis China turun.
"Mereka bisa datang dari Bangkok atau Malaysia. Penundaan penerbangan bukan berarti turis China tidak boleh ke Indonesia," ujar Putu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanya, aktivitas pariwisata di Bali tetap berjalan dengan baik. Putu optimistis Bali akan mengalami peak season pada musim kedatangan turis Eropa sekitar bulan April hingga Agustus nanti.
"Memang kalau menghitung turis Eropa periode ini sedang low season, nanti mereka akan ramai di bulan di April-Agustus. Bali baik-baik saja, tidak khawatir dengan virus corona," ujar Putu.
Menurut penuturan Putu, sejak merebaknya isu virus corona, turis China yang suda berada di Bali pun enggan untuk pulang. Mereka juga ketakutan.
"Jadi waktu Imlek ada 22-25 ribu orang yang cancel ke Bali. Karena turis China memang peak-nya di saat Imlek," Putu menuturkan.
Kini Bali pun masih ramai turis China. Ada sekitar 3.000-an turis China yang tersebar di hotel-hotel Bali. Waktu adanya isu virus SARS, Bali bisa kembali normal dalam 2 bulan.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan