Warga Dusun Tanete, Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat memiliki tarian perang bernama tari pallake. Tarian itu nyaris punah.
Kata "Pallake" berasal dari kata "lake" yang berarti tanduk. Tarian ini dimainkan dua pria, yang mempertontonkan gerakan perang menggunakan parang dan tombak. Kedua pemain juga memakai pengingat kepala berbentuk seperti tanduk kerbau, yang sebelum dimainkan terlebih dahulu diberi doa.
Dahulu kala, tarian ini dimainkan untuk membakar semangat para pejuang di medan perang. Kini tarian pallake dimainkan sebagai hiburan seni pertunjukan maupun upacara ritual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, sayang, di masa kini semakin sedikit warga yang dapat memperagakan tarian pallake. Bahkan tarian pallake terancam punah.
Baca juga: Ada Pelangi Mini di Air Terjun Ini |
"Jadi, makna dari tarian pallake ini merupakan warisan dari nenek moyang kami, maknanya bisa juga disebut sebagai tari perang, di samping pada waktu dulu sebagai penyemangat para prajurit atau panglima, ini juga merupakan bagian dari panglima yang menjadi ujung tanduk yang bergerak mempertahankan kedaulatan," ujar Kepala Dusun Tanete, Mahmud.
"Tarian ini boleh dikatakan hampir punah, karena yang bisa melakukan hal seperti ini bisa dihitung jari," Mahmud menambahkan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum