Selain Kepulauan Seribu, destinasi wisata di Jakarta yang masuk dalam 10 kawasan prioritas pariwisata nasional adalah Kota Tua. Destinasi wisata yang juga dikenal sebagai Old Batavia ini menyimpan sejarah Jakarta lewat berbagai bangunan yang masih kokoh berdiri di sana seperti, Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Bank Indonesia.
Untuk memaksimalkan potensi wisata Kota Tua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) akan mendorong pengembangan situs sejarah yang telah eksis di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota Tua kita memang lagi banyak penataan ke depannya. Saat ini masih banyak gedung-gedung yang masih idle atau yang nggak berfungsi secara baik, ya. Itu kita terus motivasi pada pemiliknya untuk melakukan aktivitas," kata Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia ketika ditemui detikcom, beberapa waktu lalu.
![]() |
Selain menjaga eksistensi wisata sejarah di Kota Tua, Cucu juga menjelaskan bahwa pihaknya akan mengembangkan aktivitas wisata yang dapat dilakukan di kawasan tersebut. Salah satunya dengan menjadikannya sebagai tempat berkumpul untuk masyarakat.
"Perkembangannya (Kota Tua) cukup banyak sekarang. Sudah ada tempat baru di Kota Tua yang jadi tempat nongkrong, tempat makan dan tempat-tempat selfie baru di sana," ujarnya.
"(Kota Tua) menjadi tempat ruang kumpul di masyarakat tanpa memandang strata tentunya. Dan orang ke sana tidak hanya wisata sejarah saja tentunya tapi mencari tempat-tempat iconic. Terus banyak juga kuliner yang istimewa di sana, kayak kita mungkin kalau pernah makan di Cafe Batavia ,itu sangat unik di dalamnya,"lanjutnya.
Dari pantuan detikcom ketika beberapa kali berkunjung ke Kota Tua, tempat ini memang selalu ramai dikunjungi wisatawan terutama pada saat akhir pekan. Di area Taman Fatahillah misalnya, banyak orang yang berkeliling taman dengan menyewa sepeda. Selain itu juga ada pertunjukan musik jalanan yang juga menyedot perhatian wisatawan. Berbagai seniman manusia patung juga meramaikan kawasan Kota Tua.
Dalam pengembangan Kota Tua sendiri, Cucu mengungkapkan masih ada sejumlah hal yang harus diselesaikan agar tempat ini menjadi lebih ramah wisatawan.
"Tapi masih banyak PR (pekerjaan rumah) lah, tentunya seperti penertiban kaki lima yang masih semrawut. Itu tantangan ke depan," ungkap Cucu.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan