Cerita Pilot Batik Air yang Sukses Bawa Pulang WNI dari Wuhan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Pilot Batik Air yang Sukses Bawa Pulang WNI dari Wuhan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 15 Feb 2020 20:12 WIB
Setelah Dikarantina, Pahlawan Kemanusiaan dari Wuhan Tiba di Jakarta
Pilot Batik Air captain Destyo Usodo mengisahkan pengalaman membawa pulang WNI di Wuhan ke Tanah Air. (Istimewa)
Jakarta -

Setelah menjalani masa observasi 14 hari, kru Batik Air sukses membawa pulang WNI yang terisolasi karena virus Corona dari Wuhan pulang ke Jakarta. Inilah kisah Captain Destyo Usodo yang memimpin penerbangan itu.

Captain Destyo Usodo jadi orang pertama yang turun dari bus yang membawa 18 orang kru pesawat Batik Air yang membawa pulang Warga Negara Indonesia yang terisolasi di Wuhan, China. Senyum lebar diberikan pria berkumis itu saat acara penyambutan dilakukan di Gedung Lion Air Group Simulator, Jalan Trikora I, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

"Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saat ini kami sudah kembali lagi ke rumah tanpa kekurangan suatu apapun. Tetap sehat, tetap ceria," kata Captain Destyo di lokasi acara, Sabtu (15/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Pilot Batik Air yang Sukses Bawa Pulang WNI dari WuhanFoto: Wahyu Setyo/detikTravel

Captain Destyo pun mengingat kembali saat-saat pertama kali mendapat tugas untuk Misi Kemanusiaan menjemput kembali WNI yang terjebak di Wuhan akibat virus Corona. Menurutnya, para kru merasa bangga dan terhormat bisa menerima tugas mulia tersebut.

"Sedikit testimoni, kami bangga dan terharu dari sekian banyak kru Batik Air dan Lion Air, kami adalah pilihan. Kami sangat bangga dengan tugas yang mulia ini. Bagi kami pribadi, ini sangat bersejarah sebagai pengalaman hidup. Sangat bangga dan terharu bisa membawa kembali saudara-saudara kami dari Wuhan," Captain Destyo menambahkan.

ADVERTISEMENT

Saat tiba di Wuhan, Captain Destyo harus menunggu 8-9 jam sampai mereka dinyatakan clear untuk membawa pulang WNI dari kota pertama dimana virus Corona merebak. Saat menjalankan tugaa tersebut, mereka harus tetap fokus bekerja sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.

"Saat dapat tugas tersebut, kita bekerja tanpa pikiran negatif. Kami fokus bekerja sesuai prosedur. Beberapa measurement hazard yang kita identifikasi sebelum berangkat agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Beruntung semuanya aman, sama sekali tidak ada kendala," kata Captain Destyo.




(wsw/fem)

Hide Ads