Pandemi COVID-19 akhirnya membuat Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, menutup semua objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), selama 14 hari ke depan.
Ia mengatakan, penutupan 33 objek wisata yang ada di KBB itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19 melalui kontak langsung saat massa berkumpul di satu tempat.Pandemi Corona (Covid-19) akhirnya membuat Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, menutup semua objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), selama 14 hari ke depan.
"Betul, saya memutuskan untuk melakukan penutupan semua objek wisata di KBB, terutama di kawasan Lembang mulai hari ini sampai 14 hari ke depan," ujar Aa Umbara saat ditemui di Kantor Pemkab Bandung Barat, Rabu (18/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umbara mengakui ada beberapa pengelola wisata yang menyampaikan keberatan atas penutupan tersebut dengan pertimbangan biaya menggaji karyawan selama diliburkan untuk 2 pekan ke depan.
"Kalau yang keberatan pasti ada, namun ini demi kebaikan agar ke depan tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan dengan adanya penutupan wisata ini penyebaran virus corona tidak terus terjadi," katanya.
![]() |
Pihaknya memastikan, tidak akan ada pengelola yang melanggar aturan untuk tetap membuka objek wisatanya selama 2 minggu ke depan.
"Jadi saya mohon kepada seluruh pemilik obyek wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat tutup dari mulai hari ini. Usahanya sudah puluhan tahun dan pasti dapat untung banyak jangan merengek karena kehilangan untung di 14 hari ke depan," tuturnya.
Untuk memastikan tidak ada wisata yang beroperasi setelah ada arahan ditutup selama 14 hari, pihaknya bakal melakukan pengecekan langsung melalui dinas terkait.
"Besok dinas terkait akan turun memantau, nanti kalau virusnya sudah aman akan buka lagi. Kita lihat saja perkembangannya," ucapnya.
Sebelumnya, Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) menjadi destinasi wisata pertama di Lembang yang memutuskan untuk tutup dan meliburkan 150 karyawannya.
Menurut General Manager TWGC, Sapto Wahyudi, pihaknya sudah siap kehilangan pendapatan yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar akibat pembatalan kunjungan 7.000 tamu hanya dalam waktu satu minggu.
"Kalau kami sudah tutup sejak Senin (16/3) kemarin, dengan pertimbangan keamanan dan memang pasar (wisatawan) juga sudah lesu. Hanya seminggu, sekitar 7.000 tamu cancel, tapi itu risiko dan demi menjaga diri dari COVID-19 juga," kata Sapto.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol