Pramugari yang Dirumahkan Kini Bantu Tim Medis Rawat Pasien Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pramugari yang Dirumahkan Kini Bantu Tim Medis Rawat Pasien Corona

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 04 Apr 2020 07:28 WIB
Friendly flight attendant checking on a senior couple in an airplane and looking happy - travel concepts
Ilustrasi pramugari (Foto: iStock)
Stockholm -

Sekelompok pramugari maskapai Scandinavian Airlines yang diberhentikan sementara, saat ini membantu rumah sakit menangani pasien virus Corona.

Pada pertengahan Maret, Scandinavian Airlines (SAS) mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan untuk sementara 10 ribu karyawan, termasuk para pramugari. Alih-alih menganggur di rumah, ratusan pramugari tersebut telah dilatih untuk dapat membantu rumah sakit dan rumah jompo di seluruh Swedia memerangi Corona.

Transisi pekerjaan dari pramugari menjadi pengasuh atau perawat ini sebenarnya tak jauh berbeda. Sebab dalam pelatihannya, pramugari juga diajari mengenai tindakan medis dan melayani orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami benar-benar punya kemampuan baik ketika berada dekat orang dan merawat orang," ujar salah satu pramugari, Mathilda Malm sebagaimana diwartakan Associated Press.

"Dan kami juga selalu siap dalam setiap situasi dan kami melayani orang-orang dengan tenang,"imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Program pelatihan para pramugari ini dilakukan berdasarkan inisiatif bersama antara lembaga medis Sofihemmet Stockholm, perusahaan Novare, dan Yayasan Wallenberg. Pramugari maskapai yang baru dilatih ini dapat meringankan tugas perawat dan asisten perawat melakukan berbagai tugas, termasuk tugas-tugas non-medis.

Tak hanya bermanfaat bagi pihak rumah sakit, program ini juga telah membantu 300 karyawan maskapai untuk tetap mendapatkan uang selama mereka tidak terbang.

Di Swedia, saat ini ada 5.000 kasus COVID-19 dimana 230 orang meninggal dunia.

Selain SAS, beberapa maskapai lain di seluruh dunia memiliki rencana serupa untuk mempekerjakan karyawan yang dirumahkan. Di Jerman misalnya, karyawan Luthansa mendaftarkan diri dalam program kerja jangka pendek pemerintah sehingga mereka dapat mempertahankan sebagian besar gaji mereka. Banyak dari karyawan ini diberikan prioritas untuk program pelatihan medis.

Sementara itu di Amerika Serikat (AS), pemerintah telah menjanjikan bantuan sebesar USD 50 miliar kepada maskapai yang berjanji tidak akan mengurangi pekerjaan selama 6 bulan ke depan.




(pin/ddn)

Hide Ads