Bali yang dulu sesak oleh turis, kini senyap karena pandemi Corona. Tak ada wisata, warga pun tak bisa bekerja.
Indonesia mulai menutup diri dari wisatawan asing untuk sementara waktu karena pandemi Corona. Bali yang hidup dari wisata pun mulai tercekik.
Jalan-jalan Bali sepi. Pada 1 April lalu, hanya ada empat penerbangan internasional yang tiba di Bandara Ngurah Rai. Perjalanan hanya boleh dilakukan oleh diplomat, residen dan yang berkepentingan saja. Jelas sudah, 95 penurunan wisata dialami oleh Bali.
"Delapan puluh persen orang di Bali mengandalkan pariwisata baik secara langsung maupun tidak," ujar Kepala cabang ASITA Bali I Ketut Ardana, seperti dikutip dari ABC News, Senin (6/4/2020).
Ketut juga menambahkan bahwa hampir semua turus telah meninggalkan Bali. Mereka yang masih terjebak berharap untuk segera pulang. Tak ada turis, artinya para pemandu sepi job. Ada sekitar 7.000 pemandu wisata di Bali. Mereka kini kerja serabutan untuk menyambung hidup.
"Secara ekonomi, ini lebih buruk dibandingkan dengan Bom Bali dan erupsi Gunung Agung di masa lalu," ujar Mangku Nyoman Kandia, seorang pemandu wisata sejak tahun 1984.
Baca juga: Jokowi: Keluar Rumah Wajib Pakai Masker! |
Hotel, villa dan restoran tutup semua. Warga yang bekerja di sektor tersebut kini juga kerja serabutan. Mereka masih bisa menyambung hidup karena masih ada sumbangan yang diberikan.
Sam Huang, seorang profesor pemasaran pariwisata di Universitas Edith Cowan, mengatakan bahwa industri pariwisata belum pernah seperti ini. Keadaan ini nampak makin parah di Bali.
"Bisnis pariwisata saat ini sangat kesulitan karena adanya penutupan perbatasan nasional dan karantina untuk mencegah penyebaran virus Corona. Biaya finansial akan sangat besar," tutup Huang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
----
Traveler Punya pengalaman Traveling di berbagai tempat menarik? Kirim Artikelmu di Link Ini
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!