Ratusan WNI di India tak bisa pulang ke Indonesia karena negara tersebut sedang memberlakukan lockdown. Begini kabar mereka.
India mulai mengunci diri (lockdown) mulai 25 Maret-14 April 2020. Akibatnya, ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) baik yang sedang menetap maupun yang hanya singgah di sana tak bisa kembali ke tanah air.
Salah seorang WNI yang juga merupakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Mumbai, Agus Saptono mengatakan secara umum kondisi WNI yang berada di Mumbai sehat dan tak ada yang terinfeksi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai kondisi WNI, secara umum sejauh ini dapat kami sampaikan mereka dalam kondisi yang baik. Jalur komunikasi antara WNI dengan KBRI New Delhi maupun KJRI Mumbai berjalan dengan baik dan lancar. Salah satunya melalui group whatsapp, medsos, serta nomor hotline yang telah disosialisasikan," ungkapnya pada detikcom.
Selain itu, KJRI Mumbai juga rutin berkomunikasi dengan para WNI tersebut.
"Jalur komunikasi antara WNI dengan KBRI New Delhi maupun KJRI Mumbai berjalan dengan baik dan lancar. Salah satunya melalui group whatsapp, medsos, serta nomor hotline yang telah disosialisasikan. KJRI Mumbai telah menyampaikan berbagai himbauan, edaran, dan peraturan dari pemerintah India maupun negara bagian serta pemerintah Indonesia terkait perkembangan COVID-19," imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa tak ada kendala dalam fasilitas komunikasi selama lockdown.
"Sampai saat ini sambungan internet baik dan lancar / tidak ada gangguan," ujarnya.
![]() |
Jumlah WNI yang menetap di Mumbai, India jumlahnya 571 orang yang terdiri atas 80 orang mahasiswa dan pelajar, 365 orang WNI yang menikah dengan Warga Negara India, dan 126 orang pekerja profesional.
Selain itu, Agus juga mengabarkan sebanyak 181 pelancong asal Indonesia saat ini juga harus mengikuti aturan lockdown.
"Sekitar 181 WNI yang tidak bisa pulang karena adanya total lockdown ini yang terdiri dari turis, urusan keluarga, urusan dinas dan jamaah tabligh," ujarnya.
Para pelancong yang datang untuk liburan dan urusan dinas saat ini menetap di hotel. Sementara yang memiliki keluarga atau kerabat, saat ini menetap bersama dengan keluarga mereka.
Mengenai layanan perpanjangan visa yang dibutuhkan pelancong selama masa lockdown, pemerintah India menyediakan situs yang memungkinkan setiap orang memperpanjang visa secara online.
Sebenarnya setiap orang yang datang ke India dan masa berlaku visanya habis saat lockdown, akan diperpanjang secara otomatis sampai lockdown berakhir, dengan terlebih dahulu melapor ke situs strandedinindia.com. Perpanjangan ini tak dipungut biaya alias gratis.
Terkait WNI yang belum bisa pulang ini, Agus mengatakan, pemerintah Indonesia sudah bekerjasama dengan pemerintah India untuk menitipkan para WNI ini.
"Menteri Luar Negeri RI sudah bicara dengan Menteri Luar Negeri India untuk menitipkan keselamatan dan kesehatan WNI di India termasuk Jamaah Tabligh,"ujarnya.
Agus menyampaikan bahwa saat ini lockdown di India berjalan baik. Kebutuhan masyarakat akan makanan dan kesehatan masih terjaga.
![]() |
Baca juga: India Sulap Kereta Jadi Rumah Sakit Corona |
"Hingga saat ini stok pangan dan kebutuhan pokok tetap terjaga, hal itu juga didukung kepastian dari pemerintah India yang menjamin untuk tetap menjaga stok pangan dan kebutuhan pokok di masyarakat. Harganya pun tetap relatif stabil walaupun di beberapa tempat terdapat perbedaan harga terutama untuk bahan sayuran dan buah buahan," ia menerangkan.
"Pemerintah India menetapkan sejumlah Rumah Sakit Pemerintah sebagai pusat perawatan di masing-masing negara bagian, seperti di Mumbai terdapat Kasturba Hospital dan KEM Hospital, serta merekomendasikan sejumlah rumah sakit swasta, menambah kapasitas rumah-rumah sakit dan membuat sejumlah rumah sakit darurat, serta meningkatkan kapasitas dan fasilitas lab. Di setiap sudut kota terdapat ambulans yang mudah dijangkau warga, sehingga diharapkan mereka yang perlu pelayanan medis tidak mengalami kendala," jelasnya.
Agus pun berpesan bagi seluruh WNI di India agar tetap menjaga kesehatan dan menaati aturan lockdown dengan sebaik-baiknya.
"Ikuti aturan pemerintah setempat, yaitu diam di rumah masing-masing, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memakai masker jika keluar rumah, sering cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer. Hindari tempat-tempat keramaian untuk sementara waktu sampai penyebaran virus berakhir," imbaunya.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!