Di utara bumi ada dua buah pulau yang begitu menarik namun pilu. Nama pulau ini adalah Yesterday dan Tommorrow Island.
Yesterday dan Tomorrow Island adalah dua pulau di perbatasan antara Siberia di Rusia dan Alaska di AS, yang ada di tengah-tengah Selat Bering. Dua pulau ini memiliki nama asli Little Diomede Island dan Big Diomede Island.
Dua pulau ini menjadi bagian dari Kepulauan Diomede. Pulau-pulau cantik ini pertama kali ditemukan oleh penjelajah Rusia, Semyon Dezhnyov di tahun 1400-an. Namun faktanya, orang-orang Eskimo sudah menetap di sana dari 3000 tahun silam!
Baca juga: Kisah Peternakan Mayat Manusia |
Seiring berjalan waktu, AS membeli Kepulauan Diomede dari Rusia di tahun 1648 saat memetakan negaranya. AS mendapat Little Diomede Island, sedangkan Rusia tetap memiliki Big Diomede Island.
Jarak antara Little Diomede Island dan Big Diomede Island hanya terpisah lautan sepanjang 3 kilometer. Menariknya, karena dibatasi oleh International Date Line kedua pulau kecil tersebut memiliki perbedaan waktu 21 jam!
International Date Line adalah suatu garis khayal di permukaan bumi yang berfungsi untuk mengimbangi penambahan waktu ketika seseorang bepergian menuju arah timur melalui berbagai zona waktu. Maka artinya, waktu di Little Diomede Island di AS lebih lambat dari pada Big Diomede Island di Rusia.
Dua pulau unik memiliki suku asli, orang Yupik Eskimo (orang-orang Eskimo yang menempati wilayah Alaska dan sekitarnya). Tapi jumlahnya tidak banyak-banyak amat, tak sampai angka 100.
Mereka kebanyakan tinggal di Little Diomede Island, sedangkan di Big Diomede Island lebih banyak penjaga pasukan perbatasan dan stasiun cuaca Rusia.
Karena letak geografisnya dekat Arktik atau Lingkar Kutub Utara, sudah pasti memiliki cuaca yang sangat ekstrem dan selalu tertutup salju. Tapi toh, orang-orang Eskimo yang menetap di sana masih dapat hidup dengan baik.
Penduduk Eskimo memanfaatkan kekayaan alam untuk bisa bertaha hidup. Kebanyakan hidup dengan memancing ikan.
Meski beda warga negara, dua pulau ini sebenarnya saudara. Nenek moyang mereka adalah suku Eskimo dan berlayar ke antar pulau.
Sayangnya, akibat perang dingin antara AS dan Rusia, pulau ini dijaga ketat. Apalagi ketika ada desas-desus ditemukannya miinyak bumi yang melimpah di sana.
"Kami tahu, kami punya saudara di sana. Generasi tua kami sekarat, sekarang tinggal yang muda-muda. Bahasa asli kami telah hilang, semuanya memakai bahasa Inggris sedangkan di sana memakai bahasa Rusia. Ini mengerikan, ini bukan salah kami," keluh Frances Ozenna, pemimpin Eskimo di Little Diomede Island, dilansir dari BBC.
Menurut catatan BBC, hanya 80 orang Eskimo tinggal di Little Diomede Island dan sekitar 20 orang menetap di Big Diomede Island. Para generasi yang rindu dengan keluarga harus puas dengan hanya bertatapan lewat teleskop.
Orang-orang Eskimo di sana juga sebenarnya tidak setuju dengan adanya perbatasan antara Little Diomede Island dan Big Diomede Island. Namun mau bagaimana lagi, mereka tak punya kuasa di tanah mereka sendiri.
"Kami di sini sudah hidup ribuan tahun. Jauh sebelum Inggris, AS dan Rusia datang, jauh sebelum pemerintah dan peraturan negara ada. Mereka memisahkan kita, memisahkan keluarga kita. Perbatasan ini (antara Little Diomede Island dan Big Diomede Island) sungguh menyakitkan hati," ujar salah seorang penduduk Little Diomede Island, Robert Soolook.
Simak Video "Video: Warga AS Diimbau Hindari Bepergian ke RI, Khususnya Dua Wilayah Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum