Afrika memang kaya akan budaya dan kultur. Tak cuma punya alam eksotis, Afrika juga punya kontes kecantikan pria.
Niger merupakan salah satu negara di Afrika. Di pedalamannya, tepatnya di wilayah In Gall ada sebuah suku yang unik, Wodaabe.
Suku ini masih hidup secara tradisional di sekitar Danau Chad. Setiap tahunnya, mereka punya upacara adat bernama Gerewol.
Upacara ini dikhususkan untuk pria alias kontes kecantikan laki-laki. Para pria yang ikut kontes ini akan berdandan dengan mencolok.
Baca juga: Pulau Unik yang Berbentuk Huruf U |
![]() |
Mereka akan mengecat wajah menjadi oranye atau kuning yang berasal dari campuran buah-buahan. Beberapa garis putih pun menghiasi hidungnya, tak ketinggalan beberapa pernak-pernik.
Pernak-perniknya seperti hiasan kepala sampai kalung. Mereka lalu berdiri sejajar membentuk barisan panjang. Lantas, senyum mengembang dengan mata yang melotot. Agar 'kecantikannya' benar-benar makin memancar.
Baca juga: Kisah Peternakan Mayat Manusia |
Ada maksud dan tujuan di balik kontes kecantikan pria ini. Di upacara ini wanita suku Wodaabe akan datang memilih satu pria yang mencuri hatinya alias biro jodoh massal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, rupanya upacara adat tersebut juga dikenal sebagai ajang menculik istri. Ternyata suku Wodaabe dari kecil sudah dijodohkan berdasarkan keturunan (ada 15 keturunan di sana). Barulah setelah dewasa, mereka bebas memilih jodoh sesuka hati lewat upacara adat Gerewol tersebut.
Sayangnya, pencurian istri ini sering menjadi perselisihan antara istri muda dan istri tua. Wanita yang dicuri pun harus hidup bersama suami barunya dan meninggalkan keluarga lamanya. Jika sang wanita ternyata telah memiliki anak, terpaksa ia harus meninggalkan sang anak dengan suami lamanya. Hal inilah yang membuat hubungan antara ibu dan anak di Suku Wodaabe tidak terlalu kuat.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!