Diterjang Corona, Bisnis Hotel di Yunani Dibayangi Kebangkrutan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Diterjang Corona, Bisnis Hotel di Yunani Dibayangi Kebangkrutan

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 15 Apr 2020 23:25 WIB
santorini
Foto: Monica Suparta/d'Traveler
Jakarta -

Pemilik hotel di Yunani mengalami masa sulit setelah muncul wabah virus Corona. Sekitar 65 persen hotel dinyatakan bangkrut.

Yunani memperpanjang masa lockdown (penguncian wilayah) hingga 27 April atau menjadi tiga pekan untuk memerangi virus Corona. Setiap petang pemerintah melakukan siaran langsung lewat televisi untuk mengingatkan warga agar tetap tinggal di rumah sekaligus mengumumkan perkembangan kasus COVID-19.

Dengan lockdown itu, sejumlah hotel di Yunani pun tutup. Sebuah studi oleh Hellenic Chamber of Hotels dan dikutip The Sun didapatkan bahwa 65 persen pelaku bisnis perhotelan mengatakan bahwa 46,6 persen hotel "cenderung" bangkrut, dan 18,3 persen hotel masuk kategori "kemungkinan besar" bangkrut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut media lokal, kerugian hotel diperkirakan mencapai 4,46 miliar euro atau Rp 76,5 triliun pada tahun 2020. Paling cepat, industri pariwisata bakal restart pada Juli.

"Pasar pariwisata akan buka perlahan-lahan namun saat ini sedang terluka. Sementara itu pada waktu tersebut akan ada banyak faktor yang harus dilihat," kata Presiden Hellenic Chamber of Hotels, Alexandros Vassilikos.

ADVERTISEMENT

"Saat ini tidak ada data di mana hotel musiman akan dibuka setelah pandemi karena tidak ada permintaan," dia menambahkan.

Kosongnya hotel-hotel itu terlihat sangat signifikan di wilayah destinasi wisata favorit, seperti Pulau Kos, Kreta dan, Santorini. Biasanya, di pulau-pulau itu penuh turis saat Paskah, namun kini kosong.

UNWTO memperkirakan wisata dunia bakal pulih lagi pada 2022. Bahkan, andai wabah berakhir, diprediksi tak akan banyak turis bisa traveling karena tiket penerbangan bakal sangat mahal. Selain itu, keuangan turis tak bisa cepat pulih setelah dihantam Corona.

Ketua Uni Eropa Ursula Von der Leyen telah memperingatkan orang-orang agar tidak membuat rencana liburan musim panas, karena belum diketahui akhir pandemi Corona di negara-negara Eropa.

"Saya menyarankan semua orang untuk menunggu sebelum membuat rencana liburan. Saat ini, tidak ada yang bisa membuat ramalan tepat untuk bulan Juli dan Agustus. Kita perlu belajar hidup dengan virus ini selama berbulan-bulan, mungkin sampai tahun depan," kata der Leyen seperti dikutip Bild.




(fem/ddn)

Hide Ads