Perjalanan Luar Biasa Kapal Pesiar Raksasa yang Terakhir Bersandar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perjalanan Luar Biasa Kapal Pesiar Raksasa yang Terakhir Bersandar

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 28 Apr 2020 20:35 WIB
Kapal pesiar Costa Deliziosa
Kapal pesiar Costa Deliziosa (CNN)
Jakarta -

Beginilah perjalanan kapal pesiar terakhir di masa pandemi Corona. Seharusnya, kapal ini berlayar keliling dunia.

Pada Januari 2020, kapal pesiar super besar Costa Deliziosa mulai berlayar dari Kota Venesia, Italia menuju ke Laut Adriatik dalam pelayaran keliling dunia. Sekitar 2.000 penumpang menaikinya, seperti diberitakan CNN, Selasa (28/4/2020).

Penumpang kapal pesiar Costa Deliziosa menginginkan perjalanan sekali seumur hidup dengan armada ini. Kapten kapal, NicolΓ² Alba, akan memandu mereka sepanjang perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal sepanjang 294 meter itu tiba kembali di Italia pada minggu ini. Di minggu pertama, kapal ini berlayar dari Barcelona ke Barbados dengan hiburan yang tiada henti di atas kapalnya.

Di antara ribuan penumpang ada Dana Lindberg, pensiunan analis bisnis yang sudah merencanakan liburannya sejak 2018. Ada pula pensiunan jurnalis, Carlos Paya dan istrinya.

ADVERTISEMENT

Kapal pesiar ini berhenti di berbagai tempat, salah satu yang paling berkesan yakni di Pulau Paskah hingga pusat sejarah Kota Lima, Peru.

Memasuki bulan Februari, ketika COVID-19 mulai menyebar, ada kekhawatiran di pelayaran ini. Apalagi ada karantina Diamond Princess di Jepang yang membuat perubahan rute dan menghindari wilayah itu meski banyak yang kecewa.

Foto: CNN

Rute pelayaran terbaru yakni ke Maldives, Seychelles, dan Mauritius. Sejak berlayar di tanggal 5 Januari, penumpang sudah merasakan perbedaan karena mereka harus kehilangan persinggahan di Korea, Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.

Kru kapal pesiar Costa Deliziosa memutar otak agar terhindar dari Corona dan terus berputar di lautan. Berita serangan Corona ke kapal-kapal lain bikin was-was Costa Deliziosa.

Pada 13 Maret Cruise Lines International Association (CLIA) menghentikan operasi kapal pesiar arus utama. Kapal-kapal pesiar besar pun berlarian mencari pelabuhan yang aman untuk bersandar.

Pada titik ini, Costa Deliziosa merapat di Albany, kota bersejarah di ujung selatan Australia. Inilah pemberhentian terakhir sebelum sebulan berada di atas kapal pesiar untuk perjalanan pulang ke Eropa.

Kapten Costa Deliziosa, NicolΓ² Alba ingin semua penumpangnya aman. Ia jadi seorang pelaut sudah sejak tahun 1985 dan telah menjadi kapten sejak 2011.

Sejak awal pelayaran, ia terus mengamati pergerakan virus Corona. Ketika kapal tiba di Fremantle, Australia pada 16 Maret, dalam perjanjian dengan Costa Cruises memutuskan bahwa tidak ada penumpang yang diizinkan keluar dari kapal hingga tiba di Venesia 26 April.

Sedang kru kapal Costa Deliziosa tetap fokus dengan pekerjaannya. Mereka tak terlalu khawatir akan Corona. Kapal ini adalah anomali karena tak berhenti di pelabuhan terdekat.

"Kami memutuskan untuk kembali ke Eropa dan hanya berhenti untuk keperluan teknis terkait persediaan, tanpa menurunkan tamu. Itu untuk menjamin perlindungan maksimum pada para tamu," kata Alba.

"Itu pilihan yang tepat, karena pada akhirnya kapal terbukti menjadi tempat teraman bagi mereka," jelas dia.

Setiap orang memiliki rasa takut berada di atas kapal dan dalam perjalanan sebulan kembali ke rumah. Ada yang demam kabin hingga merasa sesak, melewati dua minggu awal setelah dari Australia dan itu adalah masa inkubasi Corona.

Mungkin ada gejala ketika mereka terinfeksi di pemberhentian terakhir. Penumpang yang berumur 31 tahun, Dancer Seilder, juga merasa gugup karena penumpang kapal ini banyak yang berusia lanjut.

"Kami sudah bersama penumpang ini sejak Januari, dan kami mengenal mereka, mereka adalah teman. Usia rata-rata di atas pesawat adalah 75 tahun, jadi sangat khawatir. Jika kami memilikinya, itu akan menjadi malapetaka," kata dia.

Corona memukul Eropa dan itu berdampak pada penumpang Costa Deliziosa. Internet yang tak stabil malah bikin cemas bagi penumpang karena sulit mencari informasi.

Penumpang kapal pesiar Costa DeliziosaPenumpang kapal pesiar Costa Deliziosa, Yolanda and Carlos PayΓ‘ (CNN)

Sementara itu, kru kapal pesiar Costa Deliziosa semakin sibuk saat-saat seperti itu. Tak ada hari libur dan mereka harus bekerja 12-14 jam sehari.

Tanggal berakhir kepulangan Costa Deliziosa tetap di 26 April 2020. Keluarga penumpang yang berada di rumah pun cemas menanti anggota keluarganya itu karena komunikasi yang terbilang sulit.

Di atas kapal, para penumpang tetap menikmati pelayarannya. Meski cemas dan ada sebagian yang melakukan social distancing, mereka tetap berjemur di dek, melihat teater hingga makan makanan mewah.

Pernah ada karantina selama 36 jam karena seorang penumpang turun di Sisilia karena alasan kesehatan. Namun, ia dinyatakan negatif Corona dan ada satu penumpang meninggal tapi bukan karena virus itu juga.

Perjalanan luar biasa ini membuat hubungan emosional antar penumpang semakin erat. Mereka juga kagum ke ABK yang tetap profesional meski berada di situasi sulit.


Hide Ads