Jerman telah membuka museum dan salon beberapa waktu lalu. Selanjutnya, pertokoan besar akan kembali dibuka di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini.
Dilansir Reuters dan Antara, Perdana Menteri Jerman berencana menyetujui langkah-langkah dalam memudahkan pembatasan virus Corona dalam telekonferensi dengan Kanselir Angela Merkel yang dijadwalkan Rabu, menurut dua narasumber yang mengetahui persoalan tersebut. Perdana Menteri Negara Bagian diharapkan memberi lampu hijau untuk membuka kembali toko-toko besar mulai 11 Mei 2020. Saat ini toko-toko kecil telah dibolehkan untuk dibuka kembali selama mereka menerapkan jarak sosial satu sama lain.
Jerman juga akan mengizinkan liga sepak bola Bundesliga untuk kembali melanjutkan pertandingan pada tanggal 15 Mei 2020. Namun di dalam pertandingan juga diberlakukan aturan yang ketat dan tanpa penonton.
Selain membolehkan kembali pertandingan bola, olahraga luar ruangan untuk masyarakat pun diizinkan. Negara-negara bagian di Jerman kemungkinan juga akan setuju untuk kembali membuka sekolah sedikit demi sedikit. Pada awal langkah anak-anak yang sudah mulai bersekolah dengan bergantian, para siswa tidak akan pergi sekolah setiap hari.
Para pimpinan sadar bahwa sesuatu harus dilakukan untuk kembali membuka penitipan anak dan taman kanak-kanak untuk balita secara bertahap untuk membantu meringankan orang tua yang sudah harus kembali bekerja, menurut salah satu narasumber yang menolak disebut namanya.
Saat ini Jerman telah membuka museum dan juga salon yang ditutup selama pandemi, namun di bawah peraturan yang ketat. Rumah ibadah seperti gereja telah dibuka serta beberapa pekerja pabrik telah kembali beraktifitas normal.
Beberapa kelompok bisnis dan sejumlah pemerintah daerah sempat menekan pemerintah pusat untuk pelonggaran lockdown yang lebih cepat. Akan tetapi Kanselir Angela Dorotha Merkel mengingatkan bahwa pelonggaran pembatasan yang terlalu cepat bisa memicu adanya wabah Corona gelombang kedua.
Jerman diyakini lebih berhasil dari negara-negara lain di Eropa dalam memperlambat penyebaran virus Corona. Otoritas setempat memperkirakan bahwa setiap 100 pembawa virus rata-rata akan menularkan ke 74 orang. Namun sebelumnya, penularan dapat mencapai 100 orang sehingga sekarang banyak pihak mendesak untuk melonggarkan perbatasan.
Dilansir Reuters dan Antara, perdana Menteri Jerman berencana menyetujui langkah-langkah dalam memudahkan pembatasan virus Corona dalam telekonferensi dengan Kanselir Angela Merkel yang dijadwalkan Rabu, menurut dua narasumber yang mengetahui persoalan tersebut. Perdana Menteri Negara Bagian diharapkan memberi lampu hijau untuk membuka kembali toko-toko besar mulai 11 Mei 2020. Saat ini toko-toko kecil telah dibolehkan untuk dibuka kembali selama mereka menerapkan jarak sosial satu sama lain.
Jerman juga akan mengizinkan liga sepak bola Bundesliga untuk kembali melanjutkan pertandingan pada tanggal 15 Mei 2020. Namun di dalam pertandingan juga diberlakukan aturan yang ketat dan tanpa penonton.
Selain membolehkan kembali pertandingan bola, olahraga luar ruangan untuk masyarakat pun diizinkan. Negara-negara bagian di Jerman kemungkinan juga akan setuju untuk kembali membuka sekolah sedikit demi sedikit. Pada awal langkah anak-anak yang sudah mulai bersekolah dengan bergantian, para siswa tidak akan pergi sekolah setiap hari.
Para pimpinan sadar bahwa sesuatu harus dilakukan untuk kembali membuka penitipan anak dan taman kanak-kanak untuk balita secara bertahap untuk membantu meringankan orang tua yang sudah harus kembali bekerja, menurut salah satu narasumber yang menolak disebut namanya. Saat ini Jerman telah membuka museum dan juga salon yang ditutup selama pandemi, namun di bawah peraturan yang ketat. Rumah ibadah seperti gereja telah dibuka serta beberapa pekerja pabrik telah kembali beraktivitas normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kelompok bisnis dan sejumlah pemerintah daerah sempat menekan pemerintah pusat untuk pelonggaran lockdown yang lebih cepat. Akan tetapi Kanselir Angela Dorotha Merkel mengingatkan bahwa pelonggaran pembatasan yang terlalu cepat bisa memicu adanya wabah Corona gelombang kedua.
Jerman diyakini lebih berhasil dari negara-negara lain di Eropa dalam memperlambat penyebaran virus Corona. Otoritas setempat memperkirakan bahwa setiap 100 pembawa virus rata-rata akan menularkan ke 74 orang. Namun sebelumnya, penularan dapat mencapai 100 orang sehingga sekarang banyak pihak mendesak untuk melonggarkan perbatasan.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum