Hampir tak ada yang terbang dengan maskapai LCC terbesar Eropa ini di bulan lalu. Penumpang Ryanair turun hampir 100% pada bulan lalu.
Hal itu diberitakan oleh Reuters, Rabu (6/5/2020). Maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar di Eropa, Ryanair membukukan penurunan jumlah penumpang sebesar 99,6%.
Hitungan jumlah penumpang itu terjadi pada bulan April lalu. Sementara itu, maskapai berbiaya rendah yang lebih kecil, Wizz Air mengatakan hal serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka jumlah penumpang Wizz Air juga anjlok di angka 97,6%. Pandemi Corona menghentikan sebagian besar layanan penerbangan di seluruh Eropa.
Selama bulan April, Ryanair mengatakan telah menerbangkan sejumlah 40.000 penumpang pada April lalu. Jumlah itu sangat jauh dibandingkan dengan 13,5 juta penumpang pada bulan yang sama pada 2019.
Ryanair memperkirakan jumlah penumpang akan mencapai titik minimal selama di bulan Mei dan Juni. Penurunan jumlah penumpang dikarenakan pembatasan perjalanan yang sedang berlangsung.
Wizz Air mengatakan bahwa armadanya mengangkut 78.389 penumpang pada bulan April lalu. Jumlah itu turun dari sejumlah 3,3 juta pada periode yang sama di tahun 2019.
Perusahaan memperkirakan angka tersebut akan membaik di bulan ini karena menjadi salah satu maskapai penerbangan Eropa pertama yang memulai kembali rute komersial dari London Luton dan Wina pada 1 Mei.
Perusahaan itu juga mengatakan maskapai baru akan meluncurkan rute penerbangan baru antara Abu Dhabi di Timur Tengah dan Eropa timur mengalami kemajuan. Itu sejalan dengan jadwal awal untuk mulai terbang di tahun ini.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan