Machu Picchu Siap Dibuka, Tiket Masuknya Gratis untuk Warga Peru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Machu Picchu Siap Dibuka, Tiket Masuknya Gratis untuk Warga Peru

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 14 Mei 2020 19:05 WIB
Woman standing on a ledge and overlooking the Inca ruins of the city of Machu Picchu seen in the background.
Machu Picchu Foto: (iStock)
Lima -

Pemerintah Peru akan kembali membuka industri wisata dengan menggratiskan tiket masuk Machu Picchu dan situs arkeologi lainnya untuk warga lokal Peru. Hal itu dimaksudkan untuk menggairahkan pariwisata usai dihantam pandemi COVID-19.

"Untuk mengaktifkan kembali aktivitas wisatawan yang telah terdampak penyebaran COVID-19, kami harus mengadaptasi bentuk baru dari pariwisata," tulis Kementerian Perdagangan dan Pariwisata Peru.

Fasilitas tiket masuk gratis ini berlaku untuk karyawan publik, anak-anak, dan pensiunan. Sebanyak 55 situs arkeologi, 22 cagar alam dan taman nasional di kawasan hutan hujan Amazon dapat diakses secara gratis mulai Juli sampai Desember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, orang Peru wajib membayar tiket seharga USD 30 (sekitar Rp 446 ribu) untuk masuk ke Machu Picchu dimana setengah harga tiket masuk itu dibebankan pada wisatawan mancanegara.

Pemerintah Peru sendiri tengah bersiap melonggarkan aturan pembatasan perjalanan pada 24 Mei 2020, usai 9 minggu menjalankan aturan tersebut. Dari pembatasan itu, Peru diperkirakan kehilangan pendapatan sebesar USD 4 miliar (sekitar Rp 59,5 triliun).

ADVERTISEMENT

Pembukaan tempat wisata ini nantinya akan dibarengi dengan langkah-langkah keamanan kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Maka dari itu, pemerintah telah menganggarkan USD 5,8 juta (sekitar Rp 86,2 miliar) untuk situs arkeologi Inca tersebut. Selain itu, taman nasional di Peru juga mendapatkan anggaran USD 2,9 juta (sekitar Rp 43,1 miliar).

Sebelumnya, pemerintah telah meningkatkan pengamanan di Machu Picchu yang ditutup sejak lockdown Peru dimulai. Hal ini dilakukan untuk menghindari pencurian benda arkeologi dari Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut.

Sampai saat ini, Peru mencatat temuan hampir 70.000 kasus infeksi Corona sejak kasus pertama ditemukan pada 6 Maret 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 orang meninggal dunia.




(pin/ddn)

Hide Ads