Munculnya pengangguran saat lockdown karena pandemi virus Corona membuat pemerintah Pakistan membuat terobosan. Mereka yang kehilangan pekerjaan dipekerjakan untuk menanam pohon.
Pakistan menerapkan lockdown sejak 1 April dengan awalnya bakal diakhiri 9 Mei. tapi, kasus virus Corona di negara itu malah melonjak makanya pemerintah memperpanjang penguncian wilayah selama dua pekan.
Situasi itu memicu kenaikan jumlah pengangguran seperti di negara-negara lain. Tapi, pemerintah Pakistan segera mengambil inisiatif untuk membuka lapangan kerja. Setidaknya, lapangan kerja baru itu bisa menampung 63 ribu orang.
Apa itu?
Pemerintah Pakistan mengerahkan pengangguran untuk bergabung dalam program Inisiatif Sepuluh Miliar Pohon Tsunami. Sejatinya, program itu dimulai 2018 dan direncanakan bergulir selama lima tahun. Sejauh ini, baru 30 juta pohon yang berhasil ditanam.
Secretary Forests visited CPEC roadside plantation carried out by Northern Forest Region-II during spring 2020 under 10 BTTP along from Havelian to Battagram.
Worthy Secretary appreciated the efforts of Forest Department.#10BillionTreeTsunami #Plant4Pakistan #ClimateChange pic.twitter.com/VTeJsEjkHDβ Ten Billion Tree Tsunami (@btap2015) May 8, 2020SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program tersebut dibuat Pakistan untuk melawan perubahan iklim dan konsekuensinya. Kini, program tersebut malah bisa menjadi penyelamat sementara warga yang kehilangan pekerjaan.
Selama menanam pohon, warga diwajibkan menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari COVID-19. Di antaranya, memakai masker.
Mayoritas warga bekerja di sekitar ibukota Pakistan, Islamabad, dan di wilayah sekitar Punjab. Mereka tak cuma menanam pohon, namun juga ada bagian yang memberikan perawatan.
Pekerjaan inisiatif Sepuluh Miliar Pohon Tsunami itu digaungkan Pakistan melalui Twitter dengan tagar #Plant4Pakistan.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!