Pandemi Corona telah banyak mengubah kebiasaan dan aktivitas masyarakat di seluruh dunia. Tak terkecuali dengan suasana Ramadhan yang berbeda di Uni Emirat Arab.
Ramadhan di masa lockdown memang memberikan sensasi yang tak biasa. Tak terlihat euforia masyarakat yang tumpah ke jalan untuk ngabuburit ataupun berbelanja demi melengkapi menu buka puasanya.
Selain itu, banyak Grocery yang menyediakan jasa delivery order untuk barang kebutuhan sehari-hari menyebabkan tempat-tempat yang biasa ramai dikunjungi masyarakat seketika menjadi sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, pemerintah Uni Emirat Arab tanggap mengambil tindakan preventif untuk menekan laju pertumbuhan kasus penyebaran wabah ini, salah satunya melalui teknologi.
![]() |
Bila waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam semua ponsel akan menerima SMS peringatan berupa pesan suara dari kepolisian setempat untuk tidak lagi beraktivitas di luar rumah sampai pukul enam pagi. Patroli malam juga dilakukan setiap harinya untuk memastikan bahwa semua masyarakat sudah berada di rumah masing-masing.
Sebenarnya, lockdown sudah menjadi bagian dari peraturan asrama kami. Asrama Putri Al - Qasimia University memang memiliki peraturan yang terbilang ketat. Tidak ada perizinan keluar kecuali didampingi musyrifah, yaitu penanggung jawab asrama atau dijemput keluarga. Tapi setidaknya ada kesempatan untuk menghirup udara di jantung kota Sharjah seminggu sekali di bawah pengawasan musyrifah.
![]() |
Lalu pandemi menghentikan semuanya. Tak ada kesempatan untuk tasawuq atau belanja ke supermarket di luar area kampus juga untuk pergi rihlah, yaitu jalan-jalan ke tempat wisata.
Bahkan, sudah lebih dua bulan aku dan teman-teman tidak keluar area kampus. Sedih rasanya tidak bisa merasakan buka puasa di tengah-tengah kemeriahan Ramadhan bersama penduduk setempat.
Namun, di sisi lain, fenomena ini mendatangkan berkah tersendiri, pihak universitas menyediakan makanan gratis yang berlaku mulai hari pertama lockdown dan terus berlanjut sampai sekarang. Tak berhenti sampai disitu muali awal Ramadhan kami juga menerima paket makanan gratis dari luar yang menambah panjang deretan makanan yang harus kami habiskan setiap harinya.
![]() |
Untuk menghilangkan rasa jenuh, berbuka di taman depan asrama menjadi alternatif terbaik. Menghirup udara segar ditemani kicauan burung migran, sembari menikmati senja yang perlahan mulai tenggelam.
Aku harap pandemi bisa segera berakhir dan semua kembali seperti dulu lagi. Semoga Ramadhan dapat menjadi momentum terbaik untuk request ke Allah agar segera melenyapkan Corona dari muka bumi ini, Ramadhan Karim, Ramadhan Mubarok, Kullu 'am wa antum bi khoir.
Inaz Yasmine
Bachelor of Economics and Management Al - Qasimia University, UAE
Graphic Designer PPI TV
Divisi Kegiatan Emirah PPI UAE
-----
Para pembaca detikcom, bila Anda juga mahasiswa Indonesia di luar negeri dan mempunyai cerita berkesan saat Ramadhan, silakan berbagi cerita Anda 300-1.000 kata ke email: ramadan@detik.com cc abdulfatahamrullah@ppi.id, dengan subjek: Cerita PPI Dunia. Sertakan minimal 5 foto berukuran besar karya sendiri yang mendukung cerita dan data diri singkat, kuliah dan posisi di PPI.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol