Suasana Ramadhan yang Berbeda di Uni Emirat Arab

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ramadhan di Negeri Orang

Suasana Ramadhan yang Berbeda di Uni Emirat Arab

Inez Yasmine - detikTravel
Senin, 18 Mei 2020 03:39 WIB
UAE
Foto: (Inaz Yasmine)
Sharjah -

Pandemi Corona telah banyak mengubah kebiasaan dan aktivitas masyarakat di seluruh dunia. Tak terkecuali dengan suasana Ramadhan yang berbeda di Uni Emirat Arab.

Ramadhan di masa lockdown memang memberikan sensasi yang tak biasa. Tak terlihat euforia masyarakat yang tumpah ke jalan untuk ngabuburit ataupun berbelanja demi melengkapi menu buka puasanya.

Selain itu, banyak Grocery yang menyediakan jasa delivery order untuk barang kebutuhan sehari-hari menyebabkan tempat-tempat yang biasa ramai dikunjungi masyarakat seketika menjadi sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, pemerintah Uni Emirat Arab tanggap mengambil tindakan preventif untuk menekan laju pertumbuhan kasus penyebaran wabah ini, salah satunya melalui teknologi.

UAESuasana Ramadhan yang sepi di tengah pandemi Corona (Inaz Yasmine)

Bila waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam semua ponsel akan menerima SMS peringatan berupa pesan suara dari kepolisian setempat untuk tidak lagi beraktivitas di luar rumah sampai pukul enam pagi. Patroli malam juga dilakukan setiap harinya untuk memastikan bahwa semua masyarakat sudah berada di rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

Sebenarnya, lockdown sudah menjadi bagian dari peraturan asrama kami. Asrama Putri Al - Qasimia University memang memiliki peraturan yang terbilang ketat. Tidak ada perizinan keluar kecuali didampingi musyrifah, yaitu penanggung jawab asrama atau dijemput keluarga. Tapi setidaknya ada kesempatan untuk menghirup udara di jantung kota Sharjah seminggu sekali di bawah pengawasan musyrifah.

UAEMall tempat mahasiswi berbelanja bersama musyrifah (Inaz Yasmine)

Lalu pandemi menghentikan semuanya. Tak ada kesempatan untuk tasawuq atau belanja ke supermarket di luar area kampus juga untuk pergi rihlah, yaitu jalan-jalan ke tempat wisata.

Bahkan, sudah lebih dua bulan aku dan teman-teman tidak keluar area kampus. Sedih rasanya tidak bisa merasakan buka puasa di tengah-tengah kemeriahan Ramadhan bersama penduduk setempat.

Namun, di sisi lain, fenomena ini mendatangkan berkah tersendiri, pihak universitas menyediakan makanan gratis yang berlaku mulai hari pertama lockdown dan terus berlanjut sampai sekarang. Tak berhenti sampai disitu muali awal Ramadhan kami juga menerima paket makanan gratis dari luar yang menambah panjang deretan makanan yang harus kami habiskan setiap harinya.

UAEMenu buka puasa yang disajikan universitas (Inaz Yasmine)

Untuk menghilangkan rasa jenuh, berbuka di taman depan asrama menjadi alternatif terbaik. Menghirup udara segar ditemani kicauan burung migran, sembari menikmati senja yang perlahan mulai tenggelam.

Aku harap pandemi bisa segera berakhir dan semua kembali seperti dulu lagi. Semoga Ramadhan dapat menjadi momentum terbaik untuk request ke Allah agar segera melenyapkan Corona dari muka bumi ini, Ramadhan Karim, Ramadhan Mubarok, Kullu 'am wa antum bi khoir.

Inaz Yasmine
Bachelor of Economics and Management Al - Qasimia University, UAE
Graphic Designer PPI TV
Divisi Kegiatan Emirah PPI UAE

-----

Para pembaca detikcom, bila Anda juga mahasiswa Indonesia di luar negeri dan mempunyai cerita berkesan saat Ramadhan, silakan berbagi cerita Anda 300-1.000 kata ke email: ramadan@detik.com cc abdulfatahamrullah@ppi.id, dengan subjek: Cerita PPI Dunia. Sertakan minimal 5 foto berukuran besar karya sendiri yang mendukung cerita dan data diri singkat, kuliah dan posisi di PPI.




(elk/elk)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Ramadhan di Negeri Orang
Ramadhan di Negeri Orang
18 Konten
Ada kalanya traveler harus menghabiskan waktu Ramadhan di negeri orang. Entah untuk keperluan belajar atau pekerjaan.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads