PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) kehilangan potensi pendapatan hingga miliaran. Semua gara-gara virus Corona.
Semenjak terjadinya pandemi COVID-19, kawasan wisata tiga candi itu ditutup sementara. Penutupan itu sejak 20 Maret 2020. Sempat diwacanakan dibuka lagi, namun rupanya wabah virus Corona belum usai.
Hingga kini, Candi Borobudur telah mengalami empat kali perpanjangan penutupan, yang terakhir pada 14 Mei hingga 29 Mei. Sepanjang tiga bulan penutupan, potensi kehilangan pendapatan pun sangat besar.
Baca juga: Siap-siap, Candi Borobudur Buka Juni Nanti |
"Itu kan potensi, kita punya perencanaan. Ya mungkin ini estimasilah, ya. Estimasi kalau rata-rata dengan target kami selama satu tahun, mungkin sekitar Rp 150 miliar, kita kehilangan pendapatan," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono kepada wartawan di sela-sela memberikan bantuan sembako bagi pedagang dan masyarakat di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (19/5/2020).
"Jadi, saya kira terjadi di semua orang, tidak hanya di TWC. Yang penting adalah bagaimana kita ini sekarang siap-siap," dia menambahkan.
![]() |
"Kami nggak boleh kemudian sedih berkepanjangan makanya, tadi saya sampaikan dalam pembagian bantuan, kenapa baru sekarang, tidak kemarin di awal-awal karena kami harus berhitung dulu kehilangan pendapatan tiga bulan itu," dia menambahkan.
Selama kawasan candi ditutup, kata Edy, pemeliharaan dan perawatan tetap dilakukan. Termasuk, perawatan taman agar tetap bagus dan nyaman bagi pengunjung.
"Perawatan kan tetap, kan bisa dilihat, rumputnya selalu bagus. Kita tekankan meskipun work from home, tapi teman-teman yang terkait maintenance taman tetap jalan," ujarnya.
Baca juga: Murah Meriah Wisata ke Merapi Garden |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum