Gunung Fuji di Jepang ditutup mulai 10 Juli-10 September 2020 untuk memutus rantai penularan virus Corona. Pemandu dan pemilik toko berlapang dada tak ada pendaki.
Penutupan Gunung Fuji, yang memiliki ketinggian 3.776 mdpl itu, menjadi yang pertama sejak tahun 1960. Kebijakan itu diumumkan oleh otoritas prefektur Shizuoka, yang pengelola tiga jalur pendakian Gunung Fuji, pada 18 Mei.
Langkah serupa diambil prefektur Yamanashi yang juga mengumumkan menutup rute pendakian Yoshida, rute pendakian lainnya ke puncak Gunung Fuji, pada awal bulan Mei.
Tahun lalu, sekitar 236 ribu pendaki mendatangi Gunung Fuji. Biasanya, mereka datang ke Gunung Fuji untuk menikmati sunrise makanya sejak petang pelancong menginap di desa terdekat, kemudian mulai mendaki pada dini hari. Bulan Juli dan Agustus menjadi waktu favorit untuk mendaki gunung tersebut.
"Orang-orang bisa menikmati dengan menatap Gunung Fuji dan mengambil foto serta membuat puisi tentang gunung itu," kata Gubernur Shizuoka, Kawakatsu Heita, seperti dikutip NHK.
Keputusan itu memang berat bagi pemandu tur Gunung Fuji, juga pemilik kios souvenir, dan pemilik penginapan di desa terakhir. Tapi, mereka akan mengupayakan apapun agar industri pariwisata di area itu tak berhenti total.
"Penutupan pendakian menjadi pukulan besar bagi hotel dan operator akomodasi seperti kami. Seluruh reservasi dibatalkan. Tidak ada pendaki makanya kami mengoptimalkan pelanggan bisnis," kata Manajer hotel Nankai Yakusokan di Gotemba, kota di kaki Gunung Fuji, Arai Yasushi.
Ashikawa Masaya, salah satu pemilik toko perlengkapan mendaki gunung di Shizuoka, juga sepakat dengan keputusan pemerintah untuk menutup gunung tersebut dari pelancong. Dia mengutamakan kesehatan dan keamanan pendaki dari virus Corona.
"Gunung Fuji tidak pergi ke mana-mena. Kita harus menunggu hingga aman sehingga kita bisa mendaki tanpa khawatir karena virus," ujar Ashikawa.
Baca juga: Gunung Fuji, Ikon Jepang yang Akhirnya Tutup |
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum