Terkurung di Pulau Terpencil, Pria Ini Berteman dengan Satwa Liar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terkurung di Pulau Terpencil, Pria Ini Berteman dengan Satwa Liar

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 09 Jun 2020 08:49 WIB
Pria bertemu satwa liar di Galapagos
Terjebak di pulau kecil, wisatawan ini berteman dengan satwa di sana. (Ian Melvin/Instagram)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membuat pria asal Skotlandia terjebak di salah satu pulau terpencil. Tapi, dia malah mengalami kejadian-kejadian unik.

Dikutip dari Fox News, seorang pria bernama Ian Melvin melakukan perjalanan melalui Amerika Selatan ketika Corona sedang melanda. Dia tiba di Isla Santa Crus, Galapagos pada 14 Maret lalu untuk menyelam bersama hiu martil. Tapi hal yang tidak diduga terjadi.

"Mereka mulai menutup semua wisata, jadi saya memutuskan untuk naik feri ke pulau yang lebih tenang, lebih santai dan memiliki banyak satwa liar," kata Ian Melvin kepada BBC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika sampai di Pulau Isla Isabela dengan pelayaran terakhir, penduduk setempat pun memberi tahu Ian bahwa pulau itu akan ditutup. Tak ada yang diizinkan masuk atau pergi selama masa penutupan.

Bukannya khawatir dan cemas tak bisa pulang, Ian justru menikmati pengalamannya di pulau terpencil ini. Bahkan selama tiga bulan terakhir, Ian menghabiskan waktu di kawasan eksotis yang hanya memiliki 2.200 penduduk itu.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada yang akan mendapatkan kesempatan untuk mengalami Galapagos yang begitu tenang," kata Ian.

"Berenang di sini luar biasa, singa laut menghampirimu, Iguana laut berenang di sebelahmu dan penguin mematuk kakimu," dia menambahkan.

Pria bertemu satwa liar di GalapagosPria bertemu satwa liar di Galapagos Foto: (Ian Melvin/Instagram)

Ian bisa saja melakukan penerbangan repatriasi untuk kembali ke Inggris, tapi dia memilih berada di alam yang indah. Dia tak ingin membuang kesempatan langka itu.

Pria yang berprofesi sebagai guru ini menghabiskan enam minggu pertamanya di Pulau Isla Isabella dengan tinggal di rumah warga. Tapi setelah itu, dia menyewa penginapan tepi pantai di Puerto Villamil dengan harga sekitar $355 per bulan atau sekitar Rp 4.900.000.

"Sekarang, aku sudah pindah ke tempatku Sendiri, aku hidup seperti penduduk setempat sekarang," kata Ian.

Ian mengaku membeli belanjaan hingga memasak sendiri setiap harinya. Untuk mendapatkan uang, dia membuka kelas online.

Puas menikmati liburan karantinanya di pulau Galapagos, nantinya Ian berencana melanjutkan perjalanannya ke negara lain. Keadaan darurat setempat dijadwalkan akan dicabut pada 15 Juni.

"Saya baru saja membayar sewa selama bulan Juni. maka semoga saya akan memiliki ide yang lebih baik jika saya bisa melakukan perjalanan ke negara lain. Saya baru saja menikmati berada di Galapagos yang begitu lama," kata Ian.

Untungnya, akses internet di pulau yang Ian tempati bisa digunakan dengan baik. Selama dalam masa karantina, Ian tetap memberikan kabar pada keluarga dan orang-orang terdekatnya.

"Keluarga saya agak tidak yakin pada awalnya, tetapi mereka menyadari, itu akan menjadi perjalanan yang sulit untuk pulang dan sekarang mereka senang mendengar cerita saya dan membandingkan berbagai pengalaman lockdown yang berbeda," kata Ian.




(elk/ddn)

Hide Ads