China dikabarkan telah menghapus trenggiling dari daftar resmi perawatan obat tradisional. Mamalia bersisik khas Asia itu terancam punah.
Langkah itu dilaporkan oleh surat kabar China Health Times, Kamis (11/6/2020) setelah China menaikkan status perlindungan hewan itu ke level tertinggi pekan lalu. Jumlah mamalia bersisik itu terjun bebas karena perburuan ilegal untuk daging dan khasiatnya.
Badan amal konservasi merespons positif langkah perlindungan terhadap trenggiling itu. Paul Thomson dari Save Pangolin (Selamatkan Trenggiling) mengatakan itu adalah momen terobosan untuk trenggiling.
Baca juga: Tahukah Kamu? Hiu Takut Lumba-lumba |
"Langkah China untuk menghapus trenggiling dari obat-obatan tradisional bisa menjadi momentum perubahan yang telah kita tunggu-tunggu," kata Thomson seperti dikutip BBC.
"Kami berharap langkah selanjutnya China adalah menegakkan peraturan dan bekerja untuk mengubah perilaku konsumen," dia menambahkan.
Sementara itu, Katheryn Wise, dari kelompok kampanye kesejahteraan hewan, World Animal Protection, mengatakan kabar China telah menaikkan trenggiling ke tingkat perlindungan tertinggi dan memindahkan mereka dari Farmakope China sebagai "berita bagus".
Dia menyerukan agar langkah itu diperluas ke semua hewan liar, yang, seperti trenggiling, dirampas dari alam dan sering ditempatkan di kandang yang kotor dan sempit, Juga dianggap menciptakan sarang penyakit mematikan.
Trenggiling ditutupi dengan lapisan sisik, yang dirancang untuk melindunginya dari pemangsa. Sisiknya menjadi buruan para praktisi pengobatan tradisional China, sedangkan daging trenggiling dianggap sebagai makanan lezat.
China memang melarang konsumsi hewan liar hidup untuk makanan setelah wabah, tetapi ada pengecualian tertentu, seperti untuk obat-obatan atau bulu.
Trenggiling berada dalam sorotan karena mereka ditemukan membawa jenis virus Corona yang mirip dengan COVID-19. Para ilmuwan sedang menyelidiki apakah trenggiling yang diperdagangkan mungkin memainkan peran dalam virus yang berpindah dari hewan ke manusia, tetapi buktinya tidak jelas.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol