Raja Ampat kini sedang mempersiapkan diri untuk membuka kembali pariwisata mereka di akhir tahun 2020. Namun sebelum membuka diri, Dinas Pariwisata Raja Ampat sedang menggodok pedoman menghadapi new normal pariwisata.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo dalam webinar pada Rabu (10/6/2020). Ia menyampaikan setidaknya 3 poin utama perubahan pariwisata di Raja Ampat jelang pembukaan.
Pertama adalah membuat sistem satu pintu untuk pariwisata Raja Ampat. Yusdi mengungkapkan, wacana satu pintu ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun lalu namun pelaksanaannya terhenti akibat COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kita buat satu pintu? Karena di Raja Ampat ada banyak kawasan. Kita punya kawasan di laut, punya kawasan di darat. Dan tentunya jika tidak diatur satu pintu, ini akan membuat citra Raja Ampat akan kurang baik," tutur Yusdi.
Baca juga: Pariwisata Raja Ampat Siap Sambut New Normal |
Yusdi juga menjelaskan sistem satu pintu ini berfokus pada sistem informasi dan manajemen pengunjung ke Raja Ampat. Menjelang new normal, Raja Ampat rencananya akan membatasi jumlah wisatawan dan memberikan informasi komprehensif yang terkait dengan pencegahan COVID-19.
Kemudian yang kedua, akan ada pengecekan wisatawan dengan protokol kesehatan di pintu masuk utama Raja Ampat baik di pelabuhan maupun bandara Waisai. Setiap wisatawan juga wajib menunjukkan surat bebas COVID-19.
"Ini penting ya untuk kita semua. Dalam kondisi seperti ini kita ingin Raja Ampat aman, wisatawan aman, kita juga ingin teman-teman pelaku industri pariwisata aman," kata Yusdi.
Lalu yang ketiga, Raja Ampat akan melakukan digitalisasi pada sistem reservasi baik di hotel, restoran, maupun kawasan daya tarik wisata.
"Untuk digitalisasi sistem reservasi, kami sedang membangun aplikasi kerja sama dengan Bank Mandiri. Saya pikir sudah banyak aplikasi seperti ini yang sudah berkembang di dunia seperti Booking.com, Agoda, Traveloka, dan lain-lain," Yusdi menjelaskan.
Selain ketiga poin tersebut, Yusdi juga menceritakan bahwa saat ini pihaknya sedang merumuskan pedoman industri pariwisata, termasuk yang mengatur kapal wisata, akomodasi, restoran, dan toko souvenir. Tak hanya itu, Yusdi juga menyampaikan mengenai pelaksanaan training bagi pelaku wisata, tata cara baru untuk pemandu wisata, sampai mengenai area evakuasi untuk wisatawan yang mengalami masalah kesehatan.
Baca juga: Salawati, Spot Tersembunyi di Raja Ampat |
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!