New Normal Yogyakarta, Ada Face Shield dan Sekat Mika di Andong

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

New Normal Yogyakarta, Ada Face Shield dan Sekat Mika di Andong

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Jumat, 19 Jun 2020 10:05 WIB
New normal Andong Yogyakarta
New normal andong (Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Yogyakarta -

Kusir andong di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampak berbeda. Kini andong punya sekat pembatas dan kusirnya pakai face shield.

Adanya wacana new normal, menjadikan secercah harapan bagi para kusir yang sudah dua bulan lebih menganggur. Kini, mereka mulai berbenah untuk menyambut new normal.

Salah seorang kusir, Sadiyo (63) warga Pandak, Bantul yang mulai turun ke Malioboro. Namun, dalam situasi pandemi Corona ini, penampilannya sedikit berbeda.

Face shield, masker dan hand sanitizer tidak pernah alpa. Pun demikian dengan andongnya yang telah dimodifikasi dan ditambah dengan sekat yang terbuat dari mika.

New normal Andong YogyakartaNew normal Andong Yogyakarta Foto: (Jauh Hari Wawan S/detikcom)



"Mulai pakai face shield sejak satu minggu ini, sama pakai masker dan ini juga ada hand sanitizer. Ini persiapan sendiri, tapi dari paguyuban ada pengarahan harus pakai APD," kata Sadiyo saat ditemui di kawasan Malioboro, Kamis (18/6/2020).

Modifikasi dan persiapan yang dia lakukan semuanya dilakukan sendiri. Tentunya dengan dana pribadi.

"Ini juga saya pasang sekat dari mika, buat sendiri tidak ada bantuan. Habisnya untuk buat mika Rp 30 ribu, face shield Rp 15 ribu, masker Rp 6 ribu," ungkapnya.

Dua Bulan Tidak Ada Pemasukan


Semenjak ada COVID-19, sudah dua bulan dia tidak keluar untuk bekerja. Artinya dua bulan tidak ada pemasukan. "Pokoknya waktu Corona ini tidak ada pemasukan, dua bulan saya tidak keluar dan di rumah saja," katanya.

Sejak menepi selama dua bulan, dia baru berani keluar setelah melihat rekan-rekannya sesama kusir sudah mulai beroperasi. Namun, dari tiga kali turun ke jalan baru dua kali dia mendapatkan pelanggan.

"Keluar ke Malioboro baru tiga kali ini saja. Malam Minggu, Senin dan sekarang. Sejak malam Minggu baru narik dua kali, bukan turis tapi orang biasa," ungkapnya.

Dia pun sadar selama pandemi tidak ada pemasukan. Oleh karena itu bertani menjadi alternatif agar dapur tetap mengepul dan pakan kuda tercukupi.

"Di rumah bertani untuk pemasukan. Kuda saya dua ekor, sehari semalam Rp 100 ribu untuk makan kuda. Kalau sebelum Corona Rp 300 ribu- Rp 500 ribu pendapatannya," bebernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andong Kalau Mau Jalan Harus Patuhi Protokol


Sementara itu, Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY Purwanto menegaskan jika sejak awal tidak ada larangan andong untuk tidak beroperasi. Namun, ketika beroperasi syaratnya harus menerapkan protokol kesehatan.

"Dari kemarin andong itu boleh beroperasi tapi dengan menggunakan protokol kesehatan, andong di tengahnya memakai plastik, mika atau akrilik. Kusir pakai masker dan face shield, ada hand sanitizer juga," kata Purwanto saat dihubungi wartawan, Kamis (18/6/2020).

Protokol kesehatan tidak hanya berlaku untuk kusir. Penumpang pun juga wajib menerapkan.

"Untuk penumpang, ada hand sanitizer dan penumpang harus pakai masker," ucapnya.


ADVERTISEMENT




(bnl/ddn)

Hide Ads