Dilansir dari News.com (16/04/2013) praktik wisata kawin kontrak ini meningkat kepopulerannya di Hyderabad, Selatan India. Wisatawan kaya menghabiskan liburan dengan menyewa satu bulan "istri" untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Mayoritas penduduk Kota Hyderabad beragama Islam dan prostitusi merupakan hal yang dilarang keras. Sehingga tindakan pernikahan jangka pendek diangggap sebagai celah untuk wisata kawin kontrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Nausheen Tobassum (17) kabur dari rumahnya di selatan kota Hyderabad setelah dipaksa orang tuanya untuk kawin kontrak dengan pria paruh baya asal Sudan. Pria ini telah membayar sebesar USD 1,770 dolar ( Rp 17 juta) untuk mengontrak Tobassum sebagai istrinya selama 4 minggu.
Polisi menangkap mempelai pria, Usama Ibrahim Mohammed (44) yang dilaporkan telah menikah dan memiliki 2 anak di Khartoum. Selain itu polisi juga menangkap bibi korban dan Qazi yang telah melakukan upacara pernikahan.
Polisi juga melayangkan surat penangkapan kepada orang tua Tobassum yang hingga saat ini masih bersembunyi. Mereka akan dibebankan tuntutan mengatur pernikahan anak di bawah umur, pelecehan terhadap wanita, serta konspirasi kriminal. Tobassum masih di bawah umur dan tidak dapat menikah hingga berusia 18 tahun.
Shiraz Amina Khan, Perwakilan dari Lembaga Kesejahteraan Wanita dan Anak di Hyderabad mengatakan ada 15 kasus kawin kontrak yang terjadi di kota setiap bulan, dan jumlahnya meningkat.
"Wisatawan datang ke Hyderabad karena banyaknya jumlah keluarga yang tertindas kemiskinan. 30 sampai 40 persen dari keluarga miskin ini akan memilih untuk melakukan kawin kontrak untuk mengatasi kemiskinan mereka. Hal ini harus dihentikan," ujarnya.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom