Tak sedikit turis mancanegara yang berbondong-bondong datang ke Yogyakarta. Hal tersebut terlihat saat pagelaran upacara adat Labuhan Merapi. Dari Mesir hingga AS, para turis menyaksikan upacara adat Labuhan Merapi dengan antusias.
Dari rilis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Rabu (12/6/2013), para turis yang meramaikan acara upacara adat labuhan Merapi berasal dari Spanyol, Prancis, Polandia, Mesir, India, Australia, Ekuador, hingga AS. Mereka menyaksikan upacara tersebut yang digelar di Kawasan Kinahrejo Cangkringan, Sleman pada Senin (11/6) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para turis begitu menikmati pagelaran upacara adat Labuhan Merapi. Mereka rela melewati jalur setapak sejauh 3,5 km dari bekas kediaman Mbah Maridjan menuju ke Bangsal Sri Manganti.
Turis asal Ekuador, Maria dan Catharina begitu jeli dan cermat mengamati pernik-pernik dari upacara adat labuhan Merapi. Mereka mengungkapkan ketertarikannya terhadap keunikan tradisi yang digelar oleh kerabat Kraton Yogyakarta yang melakukan upacara adat tersebut.
Begitu pula Carlos, seorang profesor asal Barcelona, Spanyol. Dia mengaku sudah mengikuti upacara adat tersebut selama 11 kali dalam 13 tahun terakhir.
Upacara adat Labuhan Merapi merupakan perwujudan doa persembahan kepada Tuhan atas rahmat dan anugerah yang diberikan kepada kraton dan rakyatnya. Selain itu, upacara ini juga sebagai tanda penghormatan bagi leluhur yang menjaga Gunung Merapi.
Labuhan Merapi merupakan upacara adat yang disakralkan masyarakat Yogyakarta dan sekitar Gunung Merapi, serta dilakukan para abdi dalam kraton dan juru kunci Merapi. Upacara ini juga merupakan salah satu daya tarik wisata untuk lebih mengenal kekayaan budaya milik Yogyakarta.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo