Ini Alasan Pentingnya Liburan Keluarga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Liburan Keluarga

Ini Alasan Pentingnya Liburan Keluarga

- detikTravel
Kamis, 19 Des 2013 07:25 WIB
Ini Alasan Pentingnya Liburan Keluarga
(Thinkstock)
Jakarta - Setidaknya, setahun sekali liburan bersama keluarga menjadi agenda wajib untuk dijalani. Selain untuk bersenang-senang, ternyata ada banyak hal penting di balik liburan bersama keluarga.

Untuk keharmonisan maupun penyegaran dalam hubungan keluarga, liburan ternyata banyak pentingnya. Dalam obrolan detikTravel dengan Psikolog Anna Surti Ariani, Rabu (18/12/2013), inilah 4 alasan kenapa liburan keluarga penting dilakukan:

1. Refreshing

(Thinkstock)
"Setiap keluarga memiliki dinamikanya masing-masing, dan liburan jadi salah satu cara untuk refreshing dari itu semua," ujar psikolog yang memiliki nama panggilan Nina ini.

Liburan adalah waktu yang paling pas untuk menyegarkan pikiran, maupun menyegarkan hubungan yang mungkin selama ini terlalu tegang. Dengan adanya waktu berlibur, hal-hal yang menyebalkan bisa terkikis dengan kisah-kisah menyenangkan selama liburan.

Untuk waktu liburannya sendiri pun tidak bisa ditentukan dengan pasti. Tergantung bagaimana keadaan di suatu keluarga. Sebuah keluarga bisa berlibur 3 kali setahun atau hanya sekali setahun, sesuai kebutuhan. Misal hanya dengan liburan setahun sekali dianggap cukup bisa menyegarkan hubungan keluarga, tak apa.

2. Waktu bersantai

(Thinkstock)
Setelah setiap hari orangtua bekerja dan anak pergi sekolah, liburan adalah saatnya melepaskan segalanya. Di saat ini, santai menjadi hal wajib yang dilakukan. Tak perlu memusingkan kewajiban sehari-hari karena liburan adalah pengecualian.

"Suasana yang lebih santai, mengunjungi tempat-tempat indah, bisa membuat keadaan hati dan atmosfer di keluarga jadi lebih menyenangkan lagi," lanjut Nina.

3. Lebih harmonis

(Thinkstock)
"Dari sekian banyak faktor yang mendukung keharmonisan keluarga, berlibur jadi salah satunya," lanjut Nina.

Meski hanya faktor kecil, namun liburan bisa membantu mengembalikan keharmonisan keluarga. Asal, menurut Nina, liburannya berjalan menyenangkan. Jika sepanjang liburan berjalan dengan seru dan tanpa pertengkaran, kenangan liburan pun akan terbawa ke rumah dan bisa menciptakan suasana menyegarkan yang baru.

Beda lagi jika liburan berjalan kacau. Ini malah bisa jadi boomerang bagi keluarga. Misal, jika sang ibu memaksa seluruh anggota keluarga mengikuti itinerarynya. Atau jika destinasi liburan ke tempat yang sama sehingga hanya kebosanan yang akan datang selama liburan. Jadi, agar lebih harmonis, bicarakan liburan bersama keluarga sehingga keputusan yang diambil disetujui oleh semua orang.

4. Lebih dekat

(Thinkstock)
"Waktu bersama yang dihabiskan akan lebih banyak dibanding hari biasa, ini bisa membuat hubungan keluarga jadi lebih dekat," kata Nina.

Memang, jika biasanya keluarga hanya bisa berkumpul saat malam atau pagi hari saja, tidak dengan saat liburan. Saat berlibur, keluarga akan bertemu hampir selama 24 jam. Di sana, akan lebih banyak waktu bersama yang dihabiskan, akan banyak momen menyenangkan yang terlewati.

Tapi ada syaratnya, asal liburan bersama keluarga inti saja. Bukan berarti tidak boleh liburan bersama keluarga besar. Hanya saja, jika liburan bersama keluarga besar, momen untuk lebih dekat antar anggota keluarga akan sulit terjadi. Sedangkan jika liburan dengan keluarga inti, quality time akan lebih banyak tercipta.
Halaman 2 dari 5
"Setiap keluarga memiliki dinamikanya masing-masing, dan liburan jadi salah satu cara untuk refreshing dari itu semua," ujar psikolog yang memiliki nama panggilan Nina ini.

Liburan adalah waktu yang paling pas untuk menyegarkan pikiran, maupun menyegarkan hubungan yang mungkin selama ini terlalu tegang. Dengan adanya waktu berlibur, hal-hal yang menyebalkan bisa terkikis dengan kisah-kisah menyenangkan selama liburan.

Untuk waktu liburannya sendiri pun tidak bisa ditentukan dengan pasti. Tergantung bagaimana keadaan di suatu keluarga. Sebuah keluarga bisa berlibur 3 kali setahun atau hanya sekali setahun, sesuai kebutuhan. Misal hanya dengan liburan setahun sekali dianggap cukup bisa menyegarkan hubungan keluarga, tak apa.

Setelah setiap hari orangtua bekerja dan anak pergi sekolah, liburan adalah saatnya melepaskan segalanya. Di saat ini, santai menjadi hal wajib yang dilakukan. Tak perlu memusingkan kewajiban sehari-hari karena liburan adalah pengecualian.

"Suasana yang lebih santai, mengunjungi tempat-tempat indah, bisa membuat keadaan hati dan atmosfer di keluarga jadi lebih menyenangkan lagi," lanjut Nina.

"Dari sekian banyak faktor yang mendukung keharmonisan keluarga, berlibur jadi salah satunya," lanjut Nina.

Meski hanya faktor kecil, namun liburan bisa membantu mengembalikan keharmonisan keluarga. Asal, menurut Nina, liburannya berjalan menyenangkan. Jika sepanjang liburan berjalan dengan seru dan tanpa pertengkaran, kenangan liburan pun akan terbawa ke rumah dan bisa menciptakan suasana menyegarkan yang baru.

Beda lagi jika liburan berjalan kacau. Ini malah bisa jadi boomerang bagi keluarga. Misal, jika sang ibu memaksa seluruh anggota keluarga mengikuti itinerarynya. Atau jika destinasi liburan ke tempat yang sama sehingga hanya kebosanan yang akan datang selama liburan. Jadi, agar lebih harmonis, bicarakan liburan bersama keluarga sehingga keputusan yang diambil disetujui oleh semua orang.

"Waktu bersama yang dihabiskan akan lebih banyak dibanding hari biasa, ini bisa membuat hubungan keluarga jadi lebih dekat," kata Nina.

Memang, jika biasanya keluarga hanya bisa berkumpul saat malam atau pagi hari saja, tidak dengan saat liburan. Saat berlibur, keluarga akan bertemu hampir selama 24 jam. Di sana, akan lebih banyak waktu bersama yang dihabiskan, akan banyak momen menyenangkan yang terlewati.

Tapi ada syaratnya, asal liburan bersama keluarga inti saja. Bukan berarti tidak boleh liburan bersama keluarga besar. Hanya saja, jika liburan bersama keluarga besar, momen untuk lebih dekat antar anggota keluarga akan sulit terjadi. Sedangkan jika liburan dengan keluarga inti, quality time akan lebih banyak tercipta.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads