Untuk keharmonisan maupun penyegaran dalam hubungan keluarga, liburan ternyata banyak pentingnya. Dalam obrolan detikTravel dengan Psikolog Anna Surti Ariani, Rabu (18/12/2013), inilah 4 alasan kenapa liburan keluarga penting dilakukan:
1. Refreshing
(Thinkstock)
|
Liburan adalah waktu yang paling pas untuk menyegarkan pikiran, maupun menyegarkan hubungan yang mungkin selama ini terlalu tegang. Dengan adanya waktu berlibur, hal-hal yang menyebalkan bisa terkikis dengan kisah-kisah menyenangkan selama liburan.
Untuk waktu liburannya sendiri pun tidak bisa ditentukan dengan pasti. Tergantung bagaimana keadaan di suatu keluarga. Sebuah keluarga bisa berlibur 3 kali setahun atau hanya sekali setahun, sesuai kebutuhan. Misal hanya dengan liburan setahun sekali dianggap cukup bisa menyegarkan hubungan keluarga, tak apa.
2. Waktu bersantai
(Thinkstock)
|
"Suasana yang lebih santai, mengunjungi tempat-tempat indah, bisa membuat keadaan hati dan atmosfer di keluarga jadi lebih menyenangkan lagi," lanjut Nina.
3. Lebih harmonis
(Thinkstock)
|
Meski hanya faktor kecil, namun liburan bisa membantu mengembalikan keharmonisan keluarga. Asal, menurut Nina, liburannya berjalan menyenangkan. Jika sepanjang liburan berjalan dengan seru dan tanpa pertengkaran, kenangan liburan pun akan terbawa ke rumah dan bisa menciptakan suasana menyegarkan yang baru.
Beda lagi jika liburan berjalan kacau. Ini malah bisa jadi boomerang bagi keluarga. Misal, jika sang ibu memaksa seluruh anggota keluarga mengikuti itinerarynya. Atau jika destinasi liburan ke tempat yang sama sehingga hanya kebosanan yang akan datang selama liburan. Jadi, agar lebih harmonis, bicarakan liburan bersama keluarga sehingga keputusan yang diambil disetujui oleh semua orang.
4. Lebih dekat
(Thinkstock)
|
Memang, jika biasanya keluarga hanya bisa berkumpul saat malam atau pagi hari saja, tidak dengan saat liburan. Saat berlibur, keluarga akan bertemu hampir selama 24 jam. Di sana, akan lebih banyak waktu bersama yang dihabiskan, akan banyak momen menyenangkan yang terlewati.
Tapi ada syaratnya, asal liburan bersama keluarga inti saja. Bukan berarti tidak boleh liburan bersama keluarga besar. Hanya saja, jika liburan bersama keluarga besar, momen untuk lebih dekat antar anggota keluarga akan sulit terjadi. Sedangkan jika liburan dengan keluarga inti, quality time akan lebih banyak tercipta.
Halaman 2 dari 5
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?