Yang Seru di Tokyo, Mandi Bareng & Tidur di Kapsul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Jepang

Yang Seru di Tokyo, Mandi Bareng & Tidur di Kapsul

- detikTravel
Senin, 15 Sep 2014 07:07 WIB
Seperti ini bentuk kabin kapsulnya (Uyung/detikTravel)
Tokyo - Mencoba hal-hal baru saat liburan adalah tantangan sendiri bagi traveler. Nah, saat liburan ke Tokyo, Jepang, cobalah dua tantangan ini, mandi bareng dan tidur di hotel kapsul. Mau?

Bukan lantaran kehabisan Yen jika malam ini kami memutuskan untuk menginap di hotel kapsul. Sebab jika dihitung-hitung, penginapan unik serba minimalis khas Tokyo ini jatuhnya tidak lebih murah dari hotel-hotel melati biasa.

Malam ini adalah malam terakhir detikTravel, bersama beberapa wartawan lain, berada di Tokyo setelah menjalani pelatihan selama hampir 2 pekan. Terpikir untuk mencoba sesuatu yang tidak akan ditemukan di tempat lain, dan sesuatu itu adalah menginap di hotel kapsul. Hotel super-minimalis yang terinspirasi tempat tidur awak kapal selam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan jatuh di Hotel Vivi Ishino Spa, sekitar 1 km dari Roppongi Hills yang artinya masih berada di pusat keramaian Kota Tokyo. Untuk 4 kapsul, total ongkos menginap untuk 24 jam adalah JPY 18.516 atau kira-kira Rp 1,9 juta. Masih cukup murah sih, untuk ukuran kota semahal Tokyo.

Tapi sayang, kapsul seukuran peti mati ini terlalu sempit untuk dimasuki 2 daypack penuh baju ganti selama 2 pekan ikut pelatihan. Belum lagi dengan berbagai perlengkapan outdoor, karena sebelumnya sempat mendaki Gunung Fuji.

Tidak ada pilihan lain, kami harus menyewa locker. Tersedia 2 ukuran, seharga JPY 200 (Rp 22 ribu) untuk locker besar dan JPY 100 (Rp 11 ribu) untuk locker sedang. Masing-masing untuk 12 jam dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan. Jika bawaan masih terlalu besar, bisa dititipkan resepsionis dengan ongkos JPY 300 (Rp 33 ribu).

Lalu, sepatu juga tidak boleh dibawa masuk ke kapsul. Kalaupun boleh, siapa sih yang mau tidur seruangan sempit dengan sepatu? Locker khusus untuk sepatu bisa disewa dengan ongkos JPY 100 (Rp 11 ribu), juga untuk selama 12 jam, atau sekali cabut kunci. Pembayarannya sama, dengan memasukkan koin untuk bisa mencabut kuncinya.

Masalah selanjutnya, pelancong zaman sekarang tidak bisa berlama-lama jauh dari listrik. Lagi-lagi, konsep super-minimalis tidak memberi keleluasaan untuk mengisi baterai ponsel, laptop, dan gadget lainnya. Untuk numpang mengisi baterai di meja resepsionis, dikenakan ongkos tambahan JPY 100 (Rp 11 ribu) dengan batas waktu 20 menit. Untung, free wifi yang tersedia tidak terlalu mengecewakan.

Soal kenyamanan, konsep 'hotel serba bayar' seperti ini memang sangat mengganggu. Namun untuk dijajal sekali seumur hidup, menginap di hotel kapsul dijamin bakal membuat malam panjang di Tokyo terasa sangat berkesan dan tak terlupakan.

Salah satu yang unik dari hotel ini adalah hanya tersedia 1 kamar mandi bersama. Kamar mandi ini dilengkapi shower, bath tub raksasa, sauna, dan juga loker alat mandi. Dalam 1 ruangan besar, para tamu tanpa sungkan-sungkan bugil dan mandi bersama, lalu berendam di kolam air panas bersama-sama. Awalnya jelas terasa risih, tapi karena tidak ada pilihan lain, ya sudah, toh tidak ada yang kenal.

Selain itu, kebersihan sangat terjaga meski hampir semua fasilitasnya digunakan bersama-sama. Banyak aturan yang sepertinya memang sangat membudaya di Jepang, termasuk membersihkan diri sebelum masuk bath tub umum dan tidak makan-minum di dalam kapsul. Intinya saling menghargai kenyamanan sesama tamu.

Jika berminat tidur di kapsul saat melancong ke Tokyo, disarankan mencari di daerah Asakusa, atau Shinjuku karena harganya relatif masih lebih murah. Perlu dicatat pula, kebanyakan hotel kapsul tidak menerima tamu yang badannya bertato, bahkan ada yang tidak mau menerima tamu yang tidak berbahasa Jepang.

(sst/sst)

Hide Ads