Paralayang & Paramotor Unjuk Gigi di Gunung Bromo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Paralayang & Paramotor Unjuk Gigi di Gunung Bromo

- detikTravel
Senin, 15 Des 2014 08:49 WIB
Aksi paralayang di Gunung Bromo (Rofiq/detikTravel)
Probolinggo - Gunung Bromo tidak hanya menyimpan panorama alam, tapi juga bisa dibuat menjadi arena olah raga ekstrem. Aksi paralayang dan paramotor meramaikan Gunung Bromo.

Pada Minggu (14/12/2014) kawasan wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, mempunyai nuansa berbeda. Aksi paralayang dan paramotor meramaikan lautan pasir Gunung Bromo. Kontingen ini melihat medan di Gunung Bromo untuk mencoba mesin layang yang pertama kali hadir di lautan pasir Gunung Bromo.

Team terdiri dari pilot Lokal dari Malang 2 orang, Probolinggo 1 orang dan Korea Selatan 5 orang. Lokasi take off dan landing mereka ada di lautan pasir dekat Pasir Berbisik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Asosiasi Pilot Ismoyo menyatakan, bahwa olahraga paramotor ini sangat potesial untuk dikembangkan di kawasan wisata Gunung Bromo. Hembusan angin sangat mendukung dan lokasinya nyaman untuk take off dan landing bagi para pilot.

"Besar harapan kami agar dapatnya wisata ini bisa dikembangkan di kawasan Bromo, karena wisata dirgantara ini bisa dikemas dalam paket untuk menarik kunjungan para wisatawan asing dan domestik di Kabupaten Probolinggo," ujar Bambang Yulius, Camat Sukapura.

Sementara menurut Ramadhani, instruktur paramotor Fasi Provinsi Jatim, atlet yang hadir ke Gunung Bromo ini adalah atlet Internasional. Dirinya memang sengaja memilih tempat wisata Gunung Bromo. Sebab, Gunung Bromo menurutnya sangat tepat, meski pergantian cuacanya sangat cepat.

"Perubahannya cuaca sangat cepat, jadi bisa dimungkinkan kami nanti memilih pada pagi hari, karena cuacanya lebih stabil pagi," sebut pria asal Malang ini.

Ramadhani menjelaskan, untuk tingkatan mesin yang digunakan para motor adalah, mesin top 80 cc. Kalau batasan terbang adalah 7.000 kaki. Bahan bakar dalam 1 jam terbang menghabiskan 3 liter, semua alat berkaitan dengan kondisi mesin.

"Parasut tergantung berat badan S 70 kg dan M 80-90 kg. Kalau buat dua orang pakai mesin khusus 200 cc," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto mengatakan, dirinya mendukung dengan hadirnya para layang wisata di Gunung Bromo. Paralayang dan paramotor ini mampu menciptakan suasana baru di wisata Gunung Bromo.

Menurut Kim Young Hwan, atlet dari Korea Selatan, dia suka melakukan paramotor di Indonesia dan sudah lebih dari 5 kali. Namun yang sangat menakjubkan saat paramotor di Gunung Bromo adalah, selain lautan pasir juga pemandangan panoramanya betul-betul indah.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan wisata paramotor dan paralayang," ujarnya saat di lokasi.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads