Petualangan Seru 3 Hari 2 Malam di Jayapura

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

100 Ide Traveling Seru 2015

Petualangan Seru 3 Hari 2 Malam di Jayapura

- detikTravel
Jumat, 19 Des 2014 19:35 WIB
Petualangan Seru 3 Hari 2 Malam di Jayapura
(Afif/detikTravel)
Jayapura - Apa yang terlintas di benak saat mendengar Jayapura? Bisa jadi hanya sebagai ibukota Provinsi Papua saja. Siapkan waktu 3 hari 2 malam, karena di sana kita bisa menjelajahi danau dengan aneka pulau sampai pantai yang cantik!

Jayapura adalah suatu destinasi keren yang ada di ujung Timur Indonesia. Jangan anggap sebelah mata, karena Jayapura bisa membuat Anda jatuh cinta. Lihatlah danaunya, pantainya, sampai aneka suvenir yang bisa didapat di sana.

Jayapura, wajib masuk daftar perjalanan Anda! Berikut, itinerary 3 hari 2 malam yang dijamin seru di Jayapura:

Β 

1. Hari ke-1 pagi: Tugu MacArthur

(Afif/detikTravel)
Perjalanan ke Jayapura bisa ditempuh naik pesawat dengan mendarat di Bandara Sentani. Sentani sendiri merupakan nama suatu distrik di Jayapura dan juga nama dari danau yang paling tersohor di sana.

Hanya sekitar 20 menit dari bandara, Anda bisa tancap gas menuju Komplek Rindam Jaya Kodam 8 Trikora, markas TNI. Saat di gerbang masuk, Anda hanya disuruh menaruh KTP sebagai bukti jaminan dan setelah itu bisa melanjutkan perjalanan. Bukan untuk melihat pelatihan tentara, tapi melihat kecantikan Danau Sentani dari sekitar kawasan Tugu MacArthur!

Di sanalah, terpampang lanskap Danau Sentani yang begitu mencuri hati. Pegunungan hijau yang ada di tiap pulau atau di daratan seberangnya, terlihat bagai bukit Teletubbies saja. Lalu, banyaknya pulau-pulau di atas danaunya terlihat seperti gugusan kepulauan. Apalagi airnya cukup tenang, membuatnya seolah lukisan alam yang maha dahsyat.

Selain memotret, Anda juga bisa mampir ke suatu rumah kecil di sana. Rumah yang biasa disebut dengan nama Museum MacArthur ini menyimpan sejarah tentang Perang Dunia II dan Jendral Douglas MacArthur. Dialah seorang jendral dari angkatan perang AS pada masa Perang Dunia II yang membangun markasnya tepat di kawasan tugunya.

Sedikit tentang kisahnya, Jendral Douglas MacArthur dan pasukannya tinggal di sana sekitar tahun 1941-1944. Mereka pun membangun markas, untuk mengintai pesawat-pesawat Jepang. Sejarah lengkapnya, bisa Anda baca dan lihat dari kliping koran atau foto-foto dokumenter di dalam museumnya.

Tiket masuk ke dalam Museum MacArthur pun dipungut secara sukarela. Rasanya tak disangka, tentara Amerika pernah mendirikan markas di tanah Papua.

2. Hari ke-1 siang: Danau Sentani

(Afif/detikTravel)
Perjalanan selanjutnya bisa Anda lanjutkan ke Danau Sentani. Namun bukan hanya memandanginya saja, tapi untuk mengarungi danaunya. Anda bisa menyewa perahuseharga mulai dari Rp 300 ribu yang biasa ditawarkan masyarakat setempat.

Tenang saja, satu perahunya bisa mampu menampung sampai 10 orang. Saat di atas perahu, pemandangan Danau Sentani malah terlihat bagaikan lautan. Terang saja, hanya perairan biru tanpa batas seolah mata memandang.

3. Hari ke-1 sore: Pulau Asei Besar

(Afif/detikTravel)
Salah satu pulau yang sering dikunjungi wisatawan di Danau Sentani adalah Pulau Asei Besar. Di pulau ini, Anda dapat melihat kehidupan masyarakat setempat dan berburu suvenir khas dari Danau Sentani. Suvenirnya adalah lukisan kulit kayu!

Sesuai namanya, lukisan tersebut benar-benar digambar pada kulit kayu. Ukurannya beragam, ada yang hanya sebesar sapu tangan sampai berukuran 1 meter lebih. Harganya mulai dari Rp 20 ribu.

Selain itu, di Pulau Asei Besar juga ada geraja tua di atas bukit. Pemandangan pulau dan Danau Sentani dari atasnya pun tak kalah cantik lho!

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Kota Jayapura. Jaraknya sekitar 1 jam dari Danau Sentani. Tak masalah, Anda bisa sejenak memejamkan mata dalam perjalanan.

4. Hari ke-2 pagi: Pasar Hamadi

(Afif/detikTravel)
Pagi hari kedua di Jayapura, yuk mampir ke Pasar Hamadi. Lokasinya tak jauh dari pusat Kota Jayapura, tepatnya beralamat di Jl Argapura Atas, Jayapura. Pasar tradisional ini bakal bikin Anda kalap belanja, karena menjual aneka suvenir khas Papua.

Ada koteka beraneka ukuran, dari yang kecil sampai besar. Harganya dipatok dari Rp 20 ribu sampai Rp 300 ribu. Pasti Anda tahu tentang koteka, yakni pembungkus kelamin pria yang biasa dikenakan Suku Dani di Wamena.

Selain koteka, ada noken yang merupakan tas tradisional dari Papua dan terbuat dari serat kulit kayu. Noken biasa dipakai mama-mama (sebutan ibu di Papua), untuk mengangkut hasil kebun dan menggendong bayi. Noken harganya dipatok mulai dari Rp 30 ribu.

Masih banyak lagi aneka suvenir khas Papua di deretan toko di Pasar Hamadi. Ada patung-patung dari suku Asmat, miniatur rumah Honai, sampai patung-patung seharga Rp 500 ribu yang asli dari Papua Nugini.

5. Hari ke-2 siang: Jayapurawood

(Merza Gamal/d'Traveler)
Tahukah Anda, Kota Jayapura ternyata terlihat cantik dari atas ketinggian. Untuk membuktikannya, coba datangi Jayapurawood yang menjadi titik tertinggi di kota tersebut.

Cukup 10 menit dari pusat kota dan Anda akan tiba di Jayapurawood. Dinamakan begitu karena tulisan "Jayapura City" terpampang besar-besar di bukit itu, layaknya tulisan "Hollywood" terukir di Mount Lee, Los Angeles, AS.

Nah, Anda akan melihat lanskap Kota Jayapura yang cantik dari sana. Asal tahu saja, ternyata kota ini ada persis di pinggir teluk. Warna biru lautnya berpadu cantik dengan warna hijau dari perbukitan. Belum lagi, rumah-rumah dan bangunan lain di Jayapura terlihat bagai miniatur saja. Cukup bayar tiket parkir saja.

6. Hari ke-2 sore: Pantai Base G

(Muhammad Hilal Nugraha/ACI)
Siapa bilang Jayapura tak punya pantai yang cantik? Setelah dari Jayapurawood, arahkan kendaraan menuju ke barat sekitar 10 km untuk menuju Pantai Base G.

Pantai ini bisa dibilang sebagai primadona Jayapura. Bukan tanpa sebab, pantainya memiliki hamparan pasir putih dan berkontur landai. Perairan lautan biru menambah elok panorama. Jangan salah, lautan biru itu mengarah ke Samudera Pasifik lho!

Tiket masuknya tak sampai Rp 10 ribu. Suasana pantainya yang alami, bisa bikin lupa diri. Pantai Base G memang jadi tempat spesial untuk menutup hari kedua Anda di Jayapura.

7. Hari ke-3 pagi: Desa Tablanusu

(Sastri/detikTravel)
Kalau ada desa yang pantas disebut paling cantik di Papua, Tablanusu jadi salah satu nominasinya. Desa ini masuk dalah Kecamatan Depapre, Kabupaten Jayapura. Jaraknya sekitar 30 km lebih atau sekitar 2 jam. Dari Kota Jayapura, Anda bisa menyewa mobil seharga Rp 500 ribu.

Meski cukup menguras isi dompet, namun keindahan Desa Tablanusu akan membayarnya dengan impas. Ada 2 jenis wisata yang akan Anda temui di Desa Tablanasu, yaitu wisata alam dan wisata sejarah.

Soal wisata sejarah, di depan desanya terdapat banyak peninggalan pasukan AS dari Perang Dunia II. Anda bisa melihat landasan pesawat, meriam, peluru dan tanki-tanki minyak.

Begitu masuk ke desanya, siap-siap terpukau oleh keindahan Pantai Tablanusu. Selain pantai, Desa Tablanusu memiliki Danau Dukumbo. Danau yang masih alami dan dipenuhi kicauan burung. Wisatawan yang datang ke sana pun pasti tak tahan untuk memancing, karena banyak ikan bandeng sampai ikan mujair di dalamnya.

8. Hari ke-3 siang: Pantai Tablanusu

(Sastri/detikTravel)
Desa Tablanusu sebenarnya adalah desa pesisir pantai. 100 Meter dari pintu masuk desanya, Anda bakal terpukau oleh keindahan pantai yang cantik. Pantai ini diselimuti bebatuan hitam dan bersih tanpa sampah.

Meski tak berpasir putih, bebatuan hitam itu justru membuat pantainya terlihat eksotis. Lihatlah, ada pepohonan kelapa menjulang tinggi di pesisir pantai dan disediakan gazebo untuk bersantai. Menurut masyarakat setempat, kalau telanjang kaki dan jalan di atas bebatuannya bisa bermanfaat untuk kesehatan lho!

Halaman 2 dari 9
Perjalanan ke Jayapura bisa ditempuh naik pesawat dengan mendarat di Bandara Sentani. Sentani sendiri merupakan nama suatu distrik di Jayapura dan juga nama dari danau yang paling tersohor di sana.

Hanya sekitar 20 menit dari bandara, Anda bisa tancap gas menuju Komplek Rindam Jaya Kodam 8 Trikora, markas TNI. Saat di gerbang masuk, Anda hanya disuruh menaruh KTP sebagai bukti jaminan dan setelah itu bisa melanjutkan perjalanan. Bukan untuk melihat pelatihan tentara, tapi melihat kecantikan Danau Sentani dari sekitar kawasan Tugu MacArthur!

Di sanalah, terpampang lanskap Danau Sentani yang begitu mencuri hati. Pegunungan hijau yang ada di tiap pulau atau di daratan seberangnya, terlihat bagai bukit Teletubbies saja. Lalu, banyaknya pulau-pulau di atas danaunya terlihat seperti gugusan kepulauan. Apalagi airnya cukup tenang, membuatnya seolah lukisan alam yang maha dahsyat.

Selain memotret, Anda juga bisa mampir ke suatu rumah kecil di sana. Rumah yang biasa disebut dengan nama Museum MacArthur ini menyimpan sejarah tentang Perang Dunia II dan Jendral Douglas MacArthur. Dialah seorang jendral dari angkatan perang AS pada masa Perang Dunia II yang membangun markasnya tepat di kawasan tugunya.

Sedikit tentang kisahnya, Jendral Douglas MacArthur dan pasukannya tinggal di sana sekitar tahun 1941-1944. Mereka pun membangun markas, untuk mengintai pesawat-pesawat Jepang. Sejarah lengkapnya, bisa Anda baca dan lihat dari kliping koran atau foto-foto dokumenter di dalam museumnya.

Tiket masuk ke dalam Museum MacArthur pun dipungut secara sukarela. Rasanya tak disangka, tentara Amerika pernah mendirikan markas di tanah Papua.

Perjalanan selanjutnya bisa Anda lanjutkan ke Danau Sentani. Namun bukan hanya memandanginya saja, tapi untuk mengarungi danaunya. Anda bisa menyewa perahuseharga mulai dari Rp 300 ribu yang biasa ditawarkan masyarakat setempat.

Tenang saja, satu perahunya bisa mampu menampung sampai 10 orang. Saat di atas perahu, pemandangan Danau Sentani malah terlihat bagaikan lautan. Terang saja, hanya perairan biru tanpa batas seolah mata memandang.

Salah satu pulau yang sering dikunjungi wisatawan di Danau Sentani adalah Pulau Asei Besar. Di pulau ini, Anda dapat melihat kehidupan masyarakat setempat dan berburu suvenir khas dari Danau Sentani. Suvenirnya adalah lukisan kulit kayu!

Sesuai namanya, lukisan tersebut benar-benar digambar pada kulit kayu. Ukurannya beragam, ada yang hanya sebesar sapu tangan sampai berukuran 1 meter lebih. Harganya mulai dari Rp 20 ribu.

Selain itu, di Pulau Asei Besar juga ada geraja tua di atas bukit. Pemandangan pulau dan Danau Sentani dari atasnya pun tak kalah cantik lho!

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Kota Jayapura. Jaraknya sekitar 1 jam dari Danau Sentani. Tak masalah, Anda bisa sejenak memejamkan mata dalam perjalanan.

Pagi hari kedua di Jayapura, yuk mampir ke Pasar Hamadi. Lokasinya tak jauh dari pusat Kota Jayapura, tepatnya beralamat di Jl Argapura Atas, Jayapura. Pasar tradisional ini bakal bikin Anda kalap belanja, karena menjual aneka suvenir khas Papua.

Ada koteka beraneka ukuran, dari yang kecil sampai besar. Harganya dipatok dari Rp 20 ribu sampai Rp 300 ribu. Pasti Anda tahu tentang koteka, yakni pembungkus kelamin pria yang biasa dikenakan Suku Dani di Wamena.

Selain koteka, ada noken yang merupakan tas tradisional dari Papua dan terbuat dari serat kulit kayu. Noken biasa dipakai mama-mama (sebutan ibu di Papua), untuk mengangkut hasil kebun dan menggendong bayi. Noken harganya dipatok mulai dari Rp 30 ribu.

Masih banyak lagi aneka suvenir khas Papua di deretan toko di Pasar Hamadi. Ada patung-patung dari suku Asmat, miniatur rumah Honai, sampai patung-patung seharga Rp 500 ribu yang asli dari Papua Nugini.

Tahukah Anda, Kota Jayapura ternyata terlihat cantik dari atas ketinggian. Untuk membuktikannya, coba datangi Jayapurawood yang menjadi titik tertinggi di kota tersebut.

Cukup 10 menit dari pusat kota dan Anda akan tiba di Jayapurawood. Dinamakan begitu karena tulisan "Jayapura City" terpampang besar-besar di bukit itu, layaknya tulisan "Hollywood" terukir di Mount Lee, Los Angeles, AS.

Nah, Anda akan melihat lanskap Kota Jayapura yang cantik dari sana. Asal tahu saja, ternyata kota ini ada persis di pinggir teluk. Warna biru lautnya berpadu cantik dengan warna hijau dari perbukitan. Belum lagi, rumah-rumah dan bangunan lain di Jayapura terlihat bagai miniatur saja. Cukup bayar tiket parkir saja.

Siapa bilang Jayapura tak punya pantai yang cantik? Setelah dari Jayapurawood, arahkan kendaraan menuju ke barat sekitar 10 km untuk menuju Pantai Base G.

Pantai ini bisa dibilang sebagai primadona Jayapura. Bukan tanpa sebab, pantainya memiliki hamparan pasir putih dan berkontur landai. Perairan lautan biru menambah elok panorama. Jangan salah, lautan biru itu mengarah ke Samudera Pasifik lho!

Tiket masuknya tak sampai Rp 10 ribu. Suasana pantainya yang alami, bisa bikin lupa diri. Pantai Base G memang jadi tempat spesial untuk menutup hari kedua Anda di Jayapura.

Kalau ada desa yang pantas disebut paling cantik di Papua, Tablanusu jadi salah satu nominasinya. Desa ini masuk dalah Kecamatan Depapre, Kabupaten Jayapura. Jaraknya sekitar 30 km lebih atau sekitar 2 jam. Dari Kota Jayapura, Anda bisa menyewa mobil seharga Rp 500 ribu.

Meski cukup menguras isi dompet, namun keindahan Desa Tablanusu akan membayarnya dengan impas. Ada 2 jenis wisata yang akan Anda temui di Desa Tablanasu, yaitu wisata alam dan wisata sejarah.

Soal wisata sejarah, di depan desanya terdapat banyak peninggalan pasukan AS dari Perang Dunia II. Anda bisa melihat landasan pesawat, meriam, peluru dan tanki-tanki minyak.

Begitu masuk ke desanya, siap-siap terpukau oleh keindahan Pantai Tablanusu. Selain pantai, Desa Tablanusu memiliki Danau Dukumbo. Danau yang masih alami dan dipenuhi kicauan burung. Wisatawan yang datang ke sana pun pasti tak tahan untuk memancing, karena banyak ikan bandeng sampai ikan mujair di dalamnya.

Desa Tablanusu sebenarnya adalah desa pesisir pantai. 100 Meter dari pintu masuk desanya, Anda bakal terpukau oleh keindahan pantai yang cantik. Pantai ini diselimuti bebatuan hitam dan bersih tanpa sampah.

Meski tak berpasir putih, bebatuan hitam itu justru membuat pantainya terlihat eksotis. Lihatlah, ada pepohonan kelapa menjulang tinggi di pesisir pantai dan disediakan gazebo untuk bersantai. Menurut masyarakat setempat, kalau telanjang kaki dan jalan di atas bebatuannya bisa bermanfaat untuk kesehatan lho!

(shf/fay)

Hide Ads