Cruise atau kapal pesiar adalah gaya traveling yang sudah duluan ada sejak abad ke-19 sebelum kapal terbang diciptakan. Menikmati pelayaran bisa dibuat senyaman dan semewah mungkin. Kapal yang super besar bagaikan hotel yang berlayar, atau kini, kota yang berlayar.
Cruise awalnya ramai di Eropa dan Amerika, namun kini Asia pun menjadi salah satu rute ramai untuk wisata kapal pesiar. Imejnya memang cruise itu untuk wisatawan kelas koper dengan usia mapan. Anggapan itu memang tidak salah-salah amat melihat uang yang harus dibayarkan wisatawan sampai puluhan juta rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana posisi Indonesia dalam wisata kapal pesiar tingkat dunia? Lewat posisi geografis, Indonesia juga menjadi rute kapal pesiar. Namun selama ini memang belum optimal karena kurangnya perhatian pemerintah. Indonesia tidak pernah menjadi pelabuhan keberangkatan yang utama, kalah dengan Singapura.
Indonesia hanya menjadi perlintasan kapal pesiar yang berbasis di Australia, Eropa dan Asia. Pelabuhan yang disinggahi adalah Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Benoa di Bali, Lombok, Makassar, Tanjung Perak di Surabaya, Tanjung Mas di Semarang. Namun ke depannya, pemerintah bersiap diri untuk menerima lebih banyak lagi wisata cruise seperti komitmen yang beberapa kali disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Lantas siapakah para pemainnya alias operator-operator ternama? Ada puluhan operator namun yang besar-besar ada Carnival Cruise Lines yang semua kapalnya memakai nama 'Carnival', Holland America Lines kapal-kapalnya memakai nama kota di Belanda, Ada juga Royal Carribean Cruises dengan kapal-kapalnya selalu pakai embel-embel '... of The Seas'. Disneyland saja punya perusahaan kapal pesiar bernama Disney Cruise Line.
Dari puluhan kapal pesiar, ada yang dianggap sebagai yang terbaik, terbesar, pelayanan paling oke dan lain-lain. Rata-rata ada 1.500-2.000 penumpang dibawa dalam sekali pelayaran dengan kapal pesiar. Sekali berlayar bisa berminggu-minggu, bolak-balik dari Eropa ke Mediterania dan Alaska ke Karibia dan dari Asia Tenggara ke Asia Timur. Namun tentu paket wisatanya tidak sepanjang itu, melainkan dijual 1,3,7 hari sampai paket wisata 2 mingguan sampai sebulan. Makin lama tentu makin mahal harga yang dibayar.
Dengan persaingan yang tinggi, kapal pesiar pun mencari tema-tema khusus untuk merebut perhatian penumpang mulai dari bulan madu, keluarga, petualangan, gay dan lesbian, khusus dewasa bahkan tema horor pun ada. Atau, bisa juga kapal pesiar itu menjadi terkenal karena fasilitas khusus yang hanya ada di kapal tersebut.
Bekerja di kapal pesiar pun tampak menggiurkan untuk banyak anak muda termasuk di Indonesia. Jalan-jalan gratis keliling dunia naik kapal, siapa yang tidak mau? Namun butuh mental baja karena kerja di kapal pesiar artinya akan meninggalkan keluarga berbulan-bulan.
Wisata kapal pesiar pelan-pelan akan menjadi gaya traveling baru yang semakin banyak dilakukan traveler Indonesia juga. Ketika budget tersedia, menikmati kemewahan di atas lautan adalah pilihan yang istimewa.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!